Mohon tunggu...
Marahalim Siagian
Marahalim Siagian Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan-sosial and forest protection specialist

Homo Sapiens

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Membawa "Paris Agreement" ke Dapur Rumah Tangga Indonesia

23 Oktober 2021   05:07 Diperbarui: 5 April 2022   16:17 690
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembakaran sampah rumah tangga adalah salah satu penyumbang emisi gas rumah kaca (Shutterstock/Smerbystudio)

Sampah plastik dikomunitas nelayan Kota Marisa (Marahalim Siagian)
Sampah plastik dikomunitas nelayan Kota Marisa (Marahalim Siagian)

Sekitar 10-15 persen, sampah yang dibuang ke TPA akan kembali masuk ke kota oleh pemulung. Sampah yang bernilai ekonomi yang dibawa oleh pemulung kemudian dibeli oleh pelapak barang bekas; besi, plastik, kertas, dan lainnya.  Walaupun sampah pada akhirnya akan masuk ke rantai daur ulang, namun prosesnya berjalan lambat serta berliku, karena sampah masih akan diperdagangkan di antara para pelapak kecil hingga besar. Perbaikan manajemen penanganan sampah jelas diperlukan. 

Dalam tiga tahun terakhir 2019-2021 kami melakukan kolaborasi dalam program waste management sampah rumah tangga dan sampah sejenis rumah tangga dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo. Mengapa Pohuwato? Kabupaten Pohuwato berada di tepi laut, bagian dari Teluk Tomini. Teluk Tomini merupakan salah satu ekosistem kaya keragaman hayati serta sumber perikanan tangkap penting di Sulawesi. Sepertiga populasi penduduk Kota Marisa---Ibukota Kabupaten Pohuwato adalah nelayan. Populasi penduduknya memang masih kecil yakni sekitar 200 ribu jiwa lebih berdasarkan data BPS (Biro Pusat Statistik, 2020).

Plastik difasilitas daur ulang (Marahalim Siagian)
Plastik difasilitas daur ulang (Marahalim Siagian)

Apa yang kami lakukan?

Dengan jumlah populasi penduduk 200 ribuan,  volume timbulan sampah di Kabuapten Pohuwato--berdasarkan data timbang sampah yang masuk ke TPA adalah antara 350-450 ton per bulan. Jumlah tersebut berasal dari pusat kota Marisa dan sekitarnya, Ibukota Kabupaten Pohuwato. Sampah di pedesaan umumnya tidak masuk dalam sistem penanganan sampah.

Proses perbaikan penanganan sampah mulai kami inisiasi pada akhir tahun 2018. Dimulai dengan mengintensifkan komunikasi dan dikusi dengan instansi-intansi terkait di bawah koordinasi Badan Perencanaan dan Penelitian Daerah (Baperlitbang) Kabupaten Pohuwato. Pada bulan Oktober 2018, due diligen dilakukan untuk mengevaluasi sistem penganangan sampah secara menyeluruh. Dengan penekanan pada aspek kesiapan pengelola (tenaga kerja) dan kondisi kesiapan infrastruktur unit pengolahan sampah yang akan dioperasikan untuk tujuan ini.

  • Peningkatan kapasitas

Untuk meningkatkan kapasitas tenaga kebersihan Dinas Lingkungan Hidup ujung tombak penanganan sampah di lapangan kami melakukan pelatihan dan praktik lapangan daur ulang sampah anorganik.

Penulis dalam kegiatan peningkatan kapasitas bersama Dinas Lingkungan Hidup (Dokpri)
Penulis dalam kegiatan peningkatan kapasitas bersama Dinas Lingkungan Hidup (Dokpri)

Ada 161 orang tenaga kerja kebersihan Dinas Lingkungan Hidup, sebagian dari mereka menjadi bagian langsung dari program ini. Lainnya, mereka adalah penyapu jalan, tenaga kerja untuk merawat taman kota, pengemudi truk sampah serta tenaga kerja yang mengoperasikan kendaraan kecil pengangkut sampah (roda tiga).

Pelatihan daur ulang sampah an-organik dilakukan pada 35-40 tenaga kebersihan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pohuwato secara periodik antara tahun 2018-2020. Partisipannya kebanyakan perempuan dan mereka di plot untuk bekerja di unit-unit fasilitas pengolahan sampah organik dan an-organik.

Kami juga menyusun SOP (standart operating procedure) daur ulang plastik untuk rujukan pengetahuan dan keterampilan teknis dalam melakukan daur ulang sampah plastik bagi tenaga kerja Dinas Lingkungan Hidup yang bekerja di fasilitas pemrosesan sampah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun