Mohon tunggu...
Tuty Yosenda
Tuty Yosenda Mohon Tunggu... profesional -

hanya perempuan kebanyakan dengan cita-cita 'kebanyakan' ;-) , yaitu jadi penonton, pemain, penutur, wasit, sekaligus ... penghibur. (^_^) \r\n\r\nblog personal saya adalah yosendascope.blogspot.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ketika Tuhan Berbicara Melalui Perawan

29 Desember 2013   14:56 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:23 908
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam banyak level, Isa putra Maryam adalah seorang utusan Tuhan yang sangat istimewa. Hanya Tuhan yang tahu berapa lama waktu yang diperlukan untuk mempersiapkan kehadirannya. Jejak sejarah terdekat yang paling mudah kita lacak adalah kakeknya, Imran. Namun engkau tidak akan menemukan kisah yang utuh dalam Imran s.e.o.r.a.n.g , karena kelahiran Al Masih berhubungan dengan sebuah kisah tentang j.a.m.a.a.h , tepatnya jamaah keluarga Imran. Bahu-membahu, keluarga yang berasal dari Palestina itu membangun fondasi salah satu sejarah terpenting di dunia. Kita akan menyusuri jejak mereka, sambil mempelajari mengapa ada sebuah bab dalam Al Quran yang diciptakan khusus untuk mengenang dan menghormati keluarga ini.

Ketika Imran dan istrinya telah menjadi lansia, Tuhan mengabulkan harapan mereka untuk memperoleh keturunan. Sebagai  ungkapan syukur yang tak terhingga, Hannah -sang istri- lalu menazarkan bayinya -yang masih dalam kandungan itu- untuk menjadi abdi bagi Tuhannya. Ia mengharapkan bayi laki-laki, namun rencana Allah selalu lebih sempurna. Allah sendiri yang menamai bayi perempuan itu Maryam, sebuah nama yang artinya pelayan Tuhan. Dan pelayan itu pasti bukan pelayan biasa, mengingat ia merupakan satu-satunya perempuan yang namanya disebut-sebut -bahkan sebanyak 34 kali- dalam Al Quran. Salah satu dari 114 bab dalam Al Quran itu bahkan didedikasikan khusus untuknya, dengan judul yang mengokohkan kehadirannya : Al-Maryam.

Sejak dini Maryam telah "diasingkan dari dunia", dan hanya didampingi seorang kerabat bernama Zakaria yang memenangkan kesempatan untuk menjadi pemeliharanya. Namun tak ada yang mengira siapa yang benar-benar dipilih Maryam untuk menjadi Pemelihara dan Pelindung pribadinya. Mihrabnya yang selalu tertutup itu dilimpahi bingkisan buah-buahan segar yang datang entah dari mana. "Semua ini dari Allah", begitu jawabannya setiap kali ditanya oleh Zakaria yang terpesona. Itu adalah jawaban yang masuk akal bagi setiap santri dan penegak ajaran Musa di seputar kehidupan Maryam. Meski demikian, tak ada satupun yang menduga, bahwa dari bilik kecilnya yang bersahaja, sebuah takdir yang akan mengubah dunia sedang dipersiapkan.

Pengasingan Maryam adalah masa pendidikan sempurna, dimana ia mengenal Allah sebagai satu-satunya Pemelihara dan Pelindungnya. Berkat Allah, Maryam menjadi perempuan yang tak ada bandingannya di dunia, karena Allah mengubahnya menjadi orang yang tidak lagi membutuhkan siapa-siapa. Menyaksikan betapa interaktifnya Tuhan dalam dunia Maryam, maka Zakaria yang tua itu pun menemukan harapan. Jika kekeringan tidak menghalangi Allah untuk mendatangkan buah-buahan terbaik kepada Maryam, mestinya usia lanjut Zakaria -dan kemandulan istrinya- bukan masalah bagi Allah untuk mendatangkan keturunan terbaik kepada mereka !

Keyakinan dan kemurnian adalah dua hal yang begitu mudah ditumbuhkan dan ditularkan dalam keluarga Imran, dan Maryam -yang selalu memelihara kemurnian dirinya itu- adalah sumber kekuatan mereka. Kemurnian Maryam itu ibarat lembaran kertas tanpa noda, atau seperti air tenang tak beriak yang merefleksikan dan memperlihatkan kedalaman. Itu sebabnya engkau hampir tak pernah mendengar kata-kata Maryam, karena Maryam bagaikan sebuah ruang akustik yang dikhususkan hanya untuk menggemakan suara Tuhan. Melalui kemurnian Maryam, Zakaria pun mendengar-Nya, bahkan harapannya akan keturunan pun didengar oleh-Nya. Dan ketika seorang Yahya bin Zakaria*) akhirnya terlahir, sejarah telah bersiap mencatat perjalanan salah satu penerus keluarga Imran ini sebagai salah seorang penyayang hewan, pejuang lingkungan, juga pejuang kemanusiaan.

Namun Tuhan memiliki rencana yang jauh lebih besar terhadap Maryam. Juga terhadap kita semua, meski sebagian besar dari kita belum menyadarinya.

"Wahai Maryam, sesungguhnya Allah akan menggembirakanmu dengan Kalam yang berasal dari-Nya, dan Kalam itu bernama Al-Masih bin Maryam", demikian Malaikat Jibril memulai pesannya.

"Ia akan menjadi orang yang sangat terkemuka di dunia ini, juga di dunia masa depan. Dan ia adalah anggota golongan orang-orang yang didekatkan kepada Allah."

Sejarah sedang berulang. Hanya saja ketika Bunda Hannah dan Zakaria menyambut gembira berita semacam itu, Maryam yang begitu belia malah merasa tercekat mendengarnya.

"Bagaimana aku bisa memiliki anak, wahai Tuhan, sementara aku tak pernah disentuh lelaki ?" **)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun