Mohon tunggu...
Maolana abu Hasan
Maolana abu Hasan Mohon Tunggu... UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Penilik olahragawan dan pecinta alam

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Normalisasikan isu kesehatan mental!!?

18 April 2025   00:35 Diperbarui: 18 April 2025   00:31 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Skizofrenia
Skizofrenia adalah gangguan mental yang membuat seseorang kesulitan membedakan antara kenyataan dan hal-hal yang ada di dalam pikirannya. Mereka bisa mendengar suara-suara atau melihat hal-hal yang tidak ada, dan bisa merasa kebingungan atau paranoid. Ini adalah kondisi serius yang membutuhkan pengobatan dan perawatan khusus.

  • Gangguan Bipolar
    Gangguan bipolar adalah kondisi di mana seseorang mengalami perubahan suasana hati yang sangat ekstrim. Terkadang mereka merasa sangat bahagia dan penuh energi (fase mania), tetapi di waktu lain mereka bisa merasa sangat sedih atau kehilangan energi (fase depresi). Perubahan suasana hati ini bisa sangat mengganggu kehidupan sehari-hari.

  • Faktor-faktor yang bisa mempengaruhi masalah kesehatan mental:

    1. Genetik atau Keturunan
      Jika ada anggota keluarga yang memiliki masalah kesehatan mental, kamu mungkin lebih berisiko untuk mengalami hal yang sama. Ini karena gen atau faktor keturunan bisa mempengaruhi cara otak kita berfungsi.

    2. Perubahan Kimia di Otak
      Otak kita bekerja dengan bantuan bahan kimia yang disebut neurotransmiter. Jika keseimbangan bahan kimia ini terganggu, bisa menyebabkan masalah mental seperti depresi atau kecemasan. Jadi, masalah ini kadang-kadang bisa terjadi karena cara otak kita bekerja.

    3. Trauma Masa Lalu atau Tekanan Hidup
      Pengalaman buruk di masa lalu, seperti kehilangan orang yang kita cintai, dibuli, atau mengalami kekerasan, bisa membuat seseorang merasa cemas atau depresi. Tekanan dalam hidup, seperti ujian yang sangat sulit, masalah keluarga, atau masalah di sekolah, juga bisa mempengaruhi kesehatan mental.

    4. Lingkungan yang Tidak Mendukung
      Jika seseorang tumbuh di lingkungan yang penuh tekanan atau tidak mendukung, seperti dalam keluarga yang tidak harmonis atau di sekolah yang tidak ramah, itu bisa membuat masalah kesehatan mental lebih mudah terjadi. Lingkungan yang penuh stres bisa memengaruhi perasaan dan cara berpikir seseorang.

    Fokus untuk generasi Z

    Berdasarkan survei dan kajian ilmiah terkini, gangguan kesehatan mental yang paling banyak dialami di Indonesia saat ini adalah depresi dan gangguan kecemasan, terutama di kalangan Generasi Z (usia 15--24 tahun), yaitu sebesar 2%, diikuti oleh kelompok lansia dengan 1,9% . Generasi Z menunjukkan tingkat gangguan kesehatan mental yang lebih tinggi dibanding generasi lain. Survei McKinsey Health Institute mengungkapkan bahwa 18% responden Gen Z di seluruh dunia merasa memiliki kesehatan mental yang buruk . 

    Faktor Penyebabnya menurut I-NAMHS.

    Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap tingginya angka gangguan mental di kalangan Generasi Z meliputi:

    • HALAMAN :
      1. 1
      2. 2
      3. 3
      4. 4
      5. 5
      Mohon tunggu...

      Lihat Konten Healthy Selengkapnya
      Lihat Healthy Selengkapnya
      Beri Komentar
      Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

      Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun