Mohon tunggu...
Kuswoyo
Kuswoyo Mohon Tunggu... Freelancer - Manunggaling Kopi Owner

Petani. Pecinta Budaya Nusantara. Peternak Burung. Bapak Satu Anak. Suami Satu Istri. Penikmat Kopi sekaligus Produsen Kopi Racikan Sendiri dengan Brand Lokal Manunggaling Kopi dengan Logo Mbah Petruk.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Animisme dan Dinamisme adalah Cikal Bakal Adab

13 Januari 2022   22:51 Diperbarui: 13 Januari 2022   23:16 1250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lokasi: Patirtan Jalatunda Mojokerto, Jawa Timur/dokpri

Sepertinya pemahaman akan arti Animisme perlu dibabarkan ulang dan harus dikupas sejelas-jelasnya hingga bertemu kata "Paham" untuk semuanya. 

Jadi Animisme adalah suatu kepercayaan yang meyakini adanya kekuatan yang eksis dan hidup di balik semua benda yang ada disekitar manusia dan juga merupakan buah pemikiran yang sangat tua atau sumber cikal bakal dari lahirnya seluruh agama yang saat ini ada.
Animisme juga merupakan wawasan mengenai alam semesta yang diyakini tidak hanya menjadi tempat tinggal bagi makhluk hidup yang hanya nampak oleh mata saja tetapi juga terdapa roh yang hidup berdampingan dengan manusia.

Sampai sini paham kan tentang apa yang dimaksud dengan animisme?

Lokasi: Patirtan Jalatunda Mojokerto, Jawa Timur/dokpri
Lokasi: Patirtan Jalatunda Mojokerto, Jawa Timur/dokpri

Lanjut ke Pengertian Dinamisme.

Berlainan dengan animisme, dinamisme berasal dari bahasa Yunani, yakni "dunamos" yang berarti kekuatan. Maka dari itu, dinamisme didefinisikan sebagai suatu kepercayaan yang meyakini pada suatu benda memiliki kekuatan yang dimana kekuatan tersebut diluar dari kapasitas yang dimiliki manusia pada umumnya. Benda tersebut bukan hanya berkekuatan, melainkan juga memancarkan energi atau kekuatanya yang bisa membantu atau men-support manusia dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.



Di zaman pra sejarah, banyak orang menggantungkan hidupnya pada benda-benda yang mereka yakini memiliki kekuatan seperti api, batu, air, tanah bahkan pohon. Dinamisme masih eksis sampai saat ini. Kita dapat melihat, saat ini masih banyak orang percaya batu cincin ataupun benda jimat lainnya dapat memberi berbagai khasiat, mulai dari kekebalan, kegagahan, hingga daya tarik kerejekian.


Dan lagi-lagi dinamisme inipun juga tak luput dari penilaian negatif oleh penganut kepercayaan lain, mereka menganggap pelaku dinamisme ini menyekutukan Tuhan (Tuhan versi mereka). Padahal seseorang yang memiliki keyakinan pada hal tersebut (jimat, benda bertuah dsb.) itu tidak hanya mempercayai adanya kekuatan dari suatu benda tersebut saja loh, melainkan juga percaya akan adanya Sang Pencipta Kekuatan yang Maha Kuat dibalik Kekuatan yang melekat dari benda tersebut.


Terkadang saya merasa sesak di dada, kenapa di Nusantara yang majemuk, kaya budaya dan beraneka tradisi ini, antara satu sama lain masih saling ada saja yang menyalahkan, seolah seperti ada keinginan untuk menang sendiri. Apakah memang ajaran yang mereka yakini memang mengajarkan sepert itu?. Kita di Indonesia sudah memiliki kepercayaan dan keyakinan seperti ini terlebih dahulu sebelum kepercayaan dan keyakinan yang kalian sebut dengan Agama itu ada dan masuk ke Nusantara ini.

Sekedar meluaskan pandangan saja nih ya di akhir artikel saya ini, di jaman sekarang ini ritual yang dilakukan oleh "penghayat keyakinan leluhur" kerap kali dinilai negatif kan oleh beberapa kalangan penganut kepercayaan lain. 

Sekarang bayangkan saja, cukup bayangkan. Apabila tanpa adanya animisme dan dinamisme, tanpa ritual di tempat yang dikeramatkan seperti pohon, sendang atau sumber mata air, pasti sudah rusak oleh keserakahan manusia demi keuntungan dirinya sediri.
Lingkungan jelas bisa dipastikan rusak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun