Â
MENYINYIR, mengejek, menghina, membuli, memojokan, dan apriori terhadap seseorang atau kelompok. Sikap atau perilaku seperti itu, setiap saat menyita laman media sosial (medsos) mainan baru pada era millennial.
Jika ada seseorang, kelompok atau siapapun yang dinilai berbuat kesalahan, atau dianggap nyeleneh dalam bentuk apa pun, pastinya dihujat, dibuat nyinyir, dipojokan atau bersikap apriori dengan pikiran-pikiran kotor yang amat liar. Bertengkar, berdebat yang tidak sehat.
Dalam menjelang pemilihan umum (Pemilu) presiden/wakil presiden, sikap atau perilaku seperti itu, sekarang semakin marak. Medsos itu sendiri, Â menjadi salah satu media untuk menghantarkan suksesnya pemilu.
Sikap atau perilaku seperti itu, boleh-boleh saja, nampaknya, apabila dilakukan oleh tim sukses pasangan calon pemimpin  sebagai bentuk tanggung jawab atau kampanye atau untuk mengambil manfaat dari peristiwa-peristiwa yang terjadi. Mereka sebagai anggota tim suskes tentunya tidak gratis.
Kalau kita bukan siap-siapa, bukan tim sukses atau hanya pengguna medsos biasa. Kenapa mesti ikut-ikutan nyinyir, menghujat, memojokan, menghina, apriori berpikiran negatif, berpikiran liar dan kotor ? Lantas kita dapat apa yah ?
Barangkali akan lebih baik, kita menyimak  dan mencermati saja, terutama terhadap program-program pasangan calon persiden/wakil presidin. Sehingga dapat melaksanakan pilihan yang tepat yang hendak kita pilih. Begitu, barangkali !