Pada tengah pekan ini Liga Champions Eropa kembali bergulir yaitu memainkan laga leg pertama pada babak per delapan final. Salah satu laga menarik pada babak ini mempertemukan Red Bull Salzburg melawan Bayern Munchen.
Red Bull Salzburg merupakan klub juara Bundesliga Austria yang merasakan pertama kali lolos ke babak knockout pada musim ini. Dari catatan, Red Bull Salzburg baru 3 kali ikut serta dalam Liga Champions Eropa.
Hal ini sangat wajar, karena Red Bull Salzburg baru saja bangkit dalam 2 dekade terakhir ini, sejak diakuisisi oleh perusahaan minuman energi asal Austria, Red Bull.
Sedangkan lawannya Bayern Munchen sudah tidak diragukan lagi kualitas serta kiprahnya di Liga Champions Eropa. Tercatat, sudah 6 kali Bayern Munchen menjadi kampiun dari Liga Champions Eropa.
Namun ada sedikit masalah di skema permainan Bayern Munchen musim ini. Beberapa analis menyoroti proses transisi dari menyerang ke bertahan, Bayern Munchen cukup buruk musim ini.
Ini menjadi celah bagi tim-tim lain yang menyerang dengan kecepatan penuh, untuk bisa mencuri gol dari Bayern Munchen. Dan menariknya, Bayern Munchen di bawah Julian Nagelsmann dinilai memiliki kemiripan dengan gaya bermain klub-klub naungan dari Red Bull.
Pertandingan antara Red Bull Salzburg melawan Bayern Munchen kali ini berlangsung di markas Red Bull Salzburg yaitu di Red Bull Arena, Kota Salzburg, Austria. Laga ini dipimpin oleh wasit hebat asal Inggris, Michael Oliver.
Dari jalannya laga, Bayern Munchen sangat mendominasi dengan menguasai 72% penguasaan bola. Sedangkan Red Bull Salzburg menguasai 28% penguasaan bola.
Dari jumlah tembakan ke gawang juga, Bayern Munchen unggul dengan 22 kali tembakan ke gawang dan 9 kali tembakan on target. Sedangkan Red Bull Salzburg melepaskan 11 kali tembakan ke gawang dan 6 kali tembakan on target.
Meski statistik lebih mengunggulkan Bayern Munchen, ketangguhan penjaga gawang Red Bull Salzburg membuat Bayern Munchen tidak bisa mencetak banyak gol pada laga ini.
Hasilnya, kedua tim bermain imbang sama kuat dengan skor 1-1 pada laga ini. Gol Red Bull Salzburg dicetak oleh Chukwubuike Adamu menit ke 21. Sedangkan gol dari Bayern Munchen dicetak oleh Kingsley Coman menit ke 90.
Hasil ini memberikan keuntungan bagi Bayern Munchen yang akan bertindak sebagai tuan rumah pada leg kedua nanti. Namun ada beberapa pemain dari kedua tim yang tampil apik pada laga ini, antara lain.
1. Kingsley Coman
Pemain 25 tahun ini sedikit tersingkirkan dari skuad utama Bayern Munchen musim ini karena beberapa kali mengalami cedera. Dan kemudian membuat performa sang pemain mengalami penurunan.
Melawan Red Bull Salzburg, Coman mengisi posisi gelandang serang kiri dan tampil cukup baik. Coman mampu mencatatkan 10 kali dribble bola, 8 kali tembakan ke gawang, dan mencetak 1 gol. Rating untuk Kingsley Coman adalah 8,7 dan menjadi Man of the Match.
2. Philipp Kohn
Penjaga gawang 23 tahun ini menimba ilmu di akademi klub Jerman, Stuttgart, kemudian hijrah ke RB Leipzig. Pada awal musim 2018/2019, Kohn bergabung dengan Red Bull Salzburg dan perlahan mulai menunjukkan potensi besarnya.
Melawan Bayern Munchen, Kohn yang menjadi starter di bawah mistar gawang Red Bull Salzburg, tampil luar biasa. Meski harus kebobolan 1 gol, Kohn mampu mencatatkan 8 kali penyelamatan penting pada laga ini. Rating untuk Philipp Kohn adalah 8,4.
Pemain 27 tahun ini bisa dibilang sebagai pemain yang sangat konsisten bersama Bayern Munchen. Kimmich selalu menjadi andalan tim dan tampil luar biasa, bahkan di saat pemain Bayern Munchen lainnya mengalami penurunan performa.
Kimmich menjadi gelandang bertahan pada laga melawan Red Bull Salzburg. Berpasangan dengan Corentin Tolisso, Kimmich mampu mencatatkan 13 kali umpan panjang, 8 kali umpan silang, dan 3 kali umpan kunci. Rating untuk Joshua Kimmich adalah 7,9.
Pemain 25 tahun ini menjadi rutin bermain pada posisi bek kanan Bayern Munchen sejak Kimmich bertransformasi menjadi seorang gelandang bertahan. Performa Pavard juga cukup baik dalam mengawal sisi kanan pertahanan Bayern Munchen.
Melawan Red Bull Salzburg, Pavard menjadi bek tengah dalam skema 3 bek sejajar bersama Niklas Sule dan Lucas Hernandez. Pavard mampu mencatatkan 3 kali blok bola, 3 kali intersepsi, dan 9 kali umpan panjang. Rating untuk Benjamin Pavard adalah 7,9.
5. Mohamed Camara
Pemain 22 tahun yang berposisi sebagai gelandang tengah dan gelandang bertahan ini sangat baik dalam kontrol bola, duel satu lawan satu, dan penempatan posisi. Sehingga Mohamed Camara sedang diincar oleh klub elit eropa lainnya.
Melawan Bayern Munchen, Camara mengisi posisi gelandang tengah bersama Nicolas Seiwald dan Nicolas Capaldo. Camara mampu membukukan 6 kali tackles, 21 kali duel darat, dan 7 kali umpan panjang. Rating untuk Mohamed Camara adalah 7,8.
