Pada akhir pekan kemarin, Laliga Spanyol kembali bergulir setelah masa liburan dan gelaran Copa del Rey beberapa waktu lalu. Dan pada akhir pekan kemarin, Laliga memainkan laga ke 23.
Bisa dibilang gelaran Laliga Spanyol musim ini "kurang menarik" karena tidak terlalu ada persaingan yang berarti di papan atas klasemen. Yaitu karena Real Madrid seperti melaju sendiri di puncak klasemen.
Hal ini bisa disebabkan oleh performa 2 rival utama Real Madrid yaitu Atletico Madrid dan Barcelona sedang mengalami penurunan. Sehingga tidak terlalu menarik persaingannya, hanya ada Sevilla yang sesekali mencoba "mengganggu" Real Madrid di puncak klasemen.
Masalah internal klub serta cedera pemain yang dialami oleh Barcelona sejak musim lalu, memberikan pengaruh besar pada performa pemain di lapangan. Yang mengakibatkan Barcelona tidak konsisten sampai musim ini.
Sedangkan Atletico Madrid yang merupakan juara bertahan Laliga Spanyol, kembali pada "setelan pabrik", yaitu tidak konsisten pada beberapa lini dan kadang terpeleset oleh klub-klub papan bawah.
Alhasil, Real Madrid yang musim ini dinahkodai oleh pelatih berpengalaman, Carlo Ancelotti, seperti tidak tersentuh di puncak klasemen. Dan memiliki peluang besar untuk menjadi juara Laliga Spanyol musim ini.
Sedangkan tim lawan, Granada, baru kembali lagi ke kasta tertinggi Liga Spanyol pada awal musim 2019/2020, setelah pada 2 musim sebelumnya bermain di kasta kedua Liga Spanyol.
Dan pada musim ini, Granada berada di posisi 16 klasemen yang sedang bersaing untuk menjauh dari zona degradasi. Sebenarnya sejak 2 musim lalu, Granada cukup konsisten di papan tengah, pada musim ini saja mengalami penurunan performa.
Laga antara Real Madrid melawan Granada kali ini berlangsung di markas Real Madrid yaitu di Santiago Bernabeu, Kota Madrid, Spanyol. Laga ini dipimpin oleh wasit Antonio Mateu, yang merupakan salah satu wasit terbaik di Spanyol saat ini.
Dari jalannya laga, dengan komposisi pemain yang jauh lebih unggul, Real Madrid mampu menguasai 66% penguasaan bola. Sedangkan Granada menguasai 34% penguasaan bola.
