Untuk level sepakbola Jerman, Schalke 04 merupakan salah satu klub yang memiliki sejarah yang cukup panjang dan memiliki prestasi cukup baik. Selain Bayern Munchen, Schalke 04 juga sama dengan klub papan atas Bundesliga Jerman saat ini seperti Borussia Dortmund, Borussia Monchengladbach, atau Stuttgart yang sama-sama memiliki gelar juara Bundesliga dibawah jumlah 10.
Sebagai catatan, Bayern Munchen meraih 30 kali juara Bundesliga, Borussia Dortmund meraih 8 kali juara, Schalke 04 memiliki 7 gelar juara Bundesliga, sedangkan Stuttgart dan Borussia Monchengladbach sama-sama baru mengoleksi 5 kali juara Bundesliga Jerman.Â
Hanya saja dalam beberapa musim terakhir ini Schalke 04 sedang mengalami penurunan performa yang cukup jauh. Mulai pada musim 2018/2019 lalu Schalke 04 berada pada papan bawah klasemen akhir Bundesliga Jerman, dan yang lebih parah adalah musim ini karena berada di posisi juru kunci papan klasemen sementara Bundesliga Jerman.
Tentu ini sangat mengkhawatirkan bagi salah satu klub legendaris ini, dan berharap nasibnya tidak seperti klub legendaris lainnya. Untuk diingat, klub peraih gelar 9 kali juara Bundesliga Jerman, FC Nuremberg, dan peraih 6 kali juara Bundesliga Jerman, Hamburger SV, saat ini bermain untuk kasta kedua Liga Jerman.
Yang lebih parah adalah nasib salah satu klub legendaris Jerman yang mengoleksi 4 gelar juara Bundesliga Jerman, FC Kaiserslautern, yang saat ini bermain untuk kompetisi kasta ketiga Liga Jerman. Tentu harapan agar Schalke 04 tidak terdegradasi musim ini sangat besar agar tidak menambah klub hebat yang akan turun kasta.
Padahal jika dilihat dari akademi pemain serta pemain-pemain yang dihasilkan, Schalke 04 merupakan salah satu akademi terbaik dari sepakbola Jerman. Beberapa pemain hebat yang pernah dihasilkan dari akademi Schalke 04, namun saat ini masih aktif bermain diantaranya.
1. Manuel Neuer
Penjaga gawang 34 tahun ini mulai dikenal namanya oleh banyak pecinta sepakbola ketika sudah bermain untuk klub besar Bayern Munchen dan untuk timnas Jerman.Â
Tidak dapat dipungkiri, karena bersama Bayern Munchen dan timnas Jerman, Neuer mendapatkan banyak gelar juara, baik secara tim maupun individu. Padahal sebenarnya kapten utama Bayern Munchen dan timnas Jerman ini merupakan pemain lulusan asli dari akademi Schalke 04.Â
Neuer yang lahir di Kota Gelsenkirchen, Jerman, yang merupakan kota tempat klub Schalke 04 berada, mulai memasuki akademi Schalke 04 sejak usianya masih 5 tahun. Dan baru pindah ke Bayern Munchen pada awal musim 2011/2012 lalu.
2. Joel Matip
Pemain 29 tahun yang berposisi sebagai bek tengah ini sukses menjadi pemain besar ketika sudah berseragam klub raksasa Inggris, Liverpool. Namun sebelumnya, bakat dan potensi yang dimiliki oleh Joel Matip sudah terlihat sejak masih bermain di akademi hingga memperkuat tim senior Schalke 04. Joel Matip yang lahir di Kota Bochum, Jerman ini mulai bergabung dengan akademi Schalke 04 pada tahun 2000 lalu saat usianya masih 9 tahun.Â
Kemudian Matip yang saat ini membeli timnas Kamerun, mulai menunjukkan kualitasnya dan terus dipromosikan ke tim yang lebih tinggi jenjang usianya. Baru pada awal musim 2009/2010, Matip dipromosikan ke tim senior Schalke 04, dan pada 2016/2017 bergabung dengan The Reds.
Pemain 27 tahun yang berposisi sebagai gelandang serang ini mulai dikenal namanya ketika bermain untuk klub Jerman, Wolfsburg. Padahal pemain yang juga bisa bermain pada posisi gelandang tengah dan winger kiri ini merupakan salah satu pemain lulusan dari akademi Schalke 04.Â
Julian Draxler mulai bergabung dengan akademi Schalke 04 pada awal musim 2001/2002 lalu ketika usianya masih 8 tahun. Bermain selama 9 tahun di akademi Schalke 04, baru pada musim 2010/2011 dipromosikan ke tim senior Schalke 04.Â
Kemudian bermain beberapa musim untuk Wolfsburg, dan sekarang Draxler menjadi salah satu pemain penting di lini tengah dari Paris Saint Germain.
Pemain 30 tahun yang berposisi sebagai sebagai gelandang tengah ini mungkin tidak banyak yang tahu bahwa pernah menimba ilmu di akademi Schalke 04. Hal ini cukup wajar karena pemain Jerman berdarah Turki ini tidak pernah dipromosikan ke tim utama dari Schalke 04.Â
Ilkay Gundogan yang lahir di Kota Gelsenkirchen, Jerman, tempat Schalke 04 berada mulai memasuki akademi Schalke 04 saat usianya masih 8 tahun dan hanya bertahan 1 musim.Â
Kemudian Gundogan berkelana ke banyak akademi sepakbola, hingga namanya mulai dikenal saat tampil gemilang bersama Borussia Dortmund. Kini Ilkay Gundogan menjadi salah satu pemain penting dari raksasa Inggris, Manchester City.
Pemain 27 tahun yang berposisi sebagai gelandang tengah ini hampir mirip kisahnya dengan Ilkay Gundogan karena lebih terkenal dengan klub lain dibandingkan dengan Schalke 04.Â
Pemain Jerman berdarah Turki ini mulai dikenal banyak publik ketika bermain untuk Hoffenheim dan bermain untuk klubnya saat ini Bayer Leverkusen.Â
Padahal jika ditarik lebih jauh lagi, Demirbay menimba ilmu sepakbola pertamanya di akademi Schalke 04 yaitu ketika usianya masih 6 tahun. Selama 8 tahun menimba ilmu di akademi Schalke 04, akhirnya Demirbay hijrah ke beberapa akademi lainnya di Jerman, salah satunya ke akademi Borussia Dortmund.
6. Mesut Ozil
Pemain 32 tahun yang berposisi sebagai gelandang serang ini memiliki klub baru pada bursa transfer musim dingin ini. Ozil diboyong oleh klub Turki, Fenerbahce secara gratis dari Arsenal pada bursa kali ini. Nama Mesut Ozil mulai dikenal oleh banyak pecinta sepakbola sejak Piala Dunia 2010, ketika itu Ozil tampil apik bersama timnas Jerman.Â
Pada saat Piala Dunia 2010 itu, Ozil bermain untuk Werder Bremen, dan kemudian hijrah ke raksasa Spanyol, Real Madrid. Padahal sebenarnya Mesut Ozil yang lahir di Kota Gelsenkirchen, Jerman ini mulai menimba ilmu sepakbola di akademi Schalke 04 sejak usianya masih 10 tahun. Lalu bermain untuk akademi lain, dan kembali ke akademi Schalke 04 pada usianya menginjak 17 tahun.
Pemain 22 tahun yang berposisi sebagai gelandang tengah ini sampai pada saat ini masih berstatus sebagai pemain Schalke 04, namun pemain timnas Amerika Serikat ini sedang menjalani masa peminjaman bersama Juventus.Â
Dalam deal ini, Juventus diwajibkan untuk membeli McKennie secara permanen pada akhir musim ini. Weston McKennie menjadi salah satu pemain yang tampil menonjol bersama Schalke 04 musim ini hingga mengantarkan sang pemain menjadi pemain terbaik Amerika Serikat pada 2020. McKennie bergabung dengan akademi Schalke 04 pada awal musim 2016/2017 lalu saat usianya masih 18 tahun, dan promosi ke tim senior Schalke 04 satu musim setelahnya.
8. Leroy Sane
Pemain 25 tahun yang berposisi sebagai winger kiri ini merupakan salah satu pemain andalan dari Bayern Munchen musim ini. Leroy Sane mulai mencuri perhatian ketika sudah bermain untuk tim senior Schalke 04, hingga menarik perhatian Manchester City untuk memboyongnya pada awal musim 2016/2017 lalu.Â
Sebelumnya Sane menimba ilmu di akademi Schalke 04 pada tahun 2005 saat usianya masih 9 tahun, kemudian setelah bermain selama 3 musim, Sane hijrah ke akademi Bayer Leverkusen.Â
Hanya bertahan 3 musim, Sane kemudian kembali ke akademi Schalke 04 pada awal musim 2011/2012 lalu. Dan dipromosikan ke tim utama Schalke 04 pada musim 2015/2016.
9. Thilo Kehrer
Pemain 24 tahun yang berposisi sebagai bek tengah ini menjadi salah satu pemain penting dari klub raksasa Prancis, Paris Saint Germain, dalam beberapa musim terakhir ini. Kehrer diboyong oleh Paris Saint Germain dari Schalke 04 pada awal musim 2018/2019 lalu dengan mahar yang cukup tinggi yaitu 37 juta euro.Â
Pemain Jerman berdarah Burundi ini mengawali karir sepakbolanya bersama beberapa akademi seperti akademi Stuttgart dan Schalke 04. Bersama akademi Schalke 04, Kehrer mulai bergabung pada awal musim 2012/2013 saat usianya masih 16 tahun. Selama 3 musim bermain untuk tim junior, akhirnya Kehrer dipromosikan ke tim senior Schalke 04 tepat pada 2015/2016 lalu.
Jika dilihat lagi, masih ada beberapa nama hebat yang lulus dari akademi Schalke 04 maupun yang pernah membela Schalke. Sebut saja nama-nama seperti Jens Lehmann, Raul Gonzalez, Leon Goretzka, hingga Ivan Rakitic pernah berseragam Schalke 04.
Namun dikabarkan karena masalah finansial klub, manajemen harus rela melepas para pemain hebatnya untuk kemudian dijual ke klub lain dengan harga mahal. Berharap ke depannya tidak ada lagi klub sepakbola yang mengalami masalah finansial dan mengorbankan para pemainnya.
