Mohon tunggu...
Mang Ucup
Mang Ucup Mohon Tunggu... Penulis - Saya suka menulis dan menulis merupakan kegiatan yang indah buat saya

Saya orang Bandung yang suka travelling dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Love

Kisah Kehidupan Pahit Putri Diana - Bagian 3

26 April 2022   14:56 Diperbarui: 26 April 2022   15:03 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

Ketika ibunya meningalkan Lady Di bukan sendirian, melainkan didampingi oleh seorang adik pria Charles yg usianya dua tahun lebih muda daripada dirinya.

Jadi saat ditinggal ia juga harus mengurus adiknya yg masih kecil, bukanlah satu tugas mudah bagi seorang gadis berusia 7 tahun

Sebagai pengganti dari sang ibu, ayahnya sering memberikan kepada Lady Di mainan berupa boneka

Ia memiliki lebih dari 20 boneka, karena ia begitu haus akan kasih sayang maka setiap boneka diberikan nama oleh Lady Di se-akan2 boneka2 tsb adalah anaknya sendiri.

Hal inilah pula yg akhirnya mendorong Lady Di untuk menjadi guru taman kanak2, karena ia haus dan ingin berbagi rasa kasih terutama terhadap anak2

Saat itu ia hanya bisa menyalurkan rasa kesepian maupun hausnya akan rasa kasih hanya kepada boneka2 saja

Apabila di sekolah ada pertemuan orang tua, Lady Di tidak pernah bisa didampingi oleh ibunya

Sehingga akhirnya Lady Di menjadi bahan cemohan maupun ejekan teman2 sekolahnya sebagai seorang anak yg ditinggal minggat oleh ibunya

Oleh sebab itulah sudah dari sejak usia tujuh tahun ia haus akan rasa kasih yg tidak pernah bisa ia dapatkan

Maka tidaklah heran, apabila ia sering bermimpi, bahwa suatu saat akan datang seorang pangeran dgn kuda putih untuk menjemputnya

Seorang pangeran yg akan bisa memberikan kasih sayang yg tidak pernah ia dapatkan sejak ia dilahirkan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun