Mohon tunggu...
Mang Pram
Mang Pram Mohon Tunggu... Rahmatullah Safrai

Founder Sekumpul EduCreative dan Penulis Buku

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Asap Hitam dari PLTU Suralaya Unit 9-10: Uji Coba atau Ancaman Baru?

19 Februari 2025   15:30 Diperbarui: 19 Februari 2025   15:43 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Warga Suralaya dikejutkan oleh kepulan asap hitam pekat yang membumbung dari cerobong PLTU Unit 9-10, Rabu,17 Februari 2025, pukul 14.04 WIB. Asap itu mengepul selama beberapa menit, mengaburkan langit Suralaya. 

"Kepulan asap sebenarnya sering terjadi," kata seorang warga yang menyaksikan langsung kejadian itu. "Termasuk saat ini, meski hanya beberapa menit saja."

Di tengah kecemasan yang merebak, muncul dugaan bahwa sumber kepulan asap berasal dari uji coba pembakaran menggunakan solar. Namun asap hitam semacam itu bisa terjadi akibat pembakaran yang tidak sempurna. 

"Biasanya terjadi saat ada uji coba atau gangguan teknis. Kalau benar karena pembakaran solar, itu bisa jadi karena mesin sedang dalam proses penyesuaian atau ada pergantian bahan bakar sementara," ujarnya yang berpengalaman kerja di industri. 

Namun, ia juga menambahkan bahwa kejadian seperti ini seharusnya tidak dibiarkan berulang. "Kalau sering terjadi, berarti ada masalah pada sistem pembakaran atau filtrasi emisi," katanya.

Bagi warga Suralaya, fenomena seperti ini bukanlah kejadian luar biasa. Bertahun-tahun, mereka telah hidup berdampingan dengan cerobong-cerobong raksasa yang sesekali memuntahkan asap ke udara. Tapi, tetap saja, setiap kali kepulan hitam muncul, keresahan menghantui warga sekitar. 

"Apakah ini sekadar uji coba? Atau ada sesuatu yang lebih besar?" ungkapnya melihat cerobong dari unit PLTU Suralaya Unit 9-10.

Beberapa tahun terakhir, isu polusi udara dari PLTU Suralaya memang sering menjadi sorotan. Laporan dari berbagai organisasi lingkungan mencatat bahwa emisi dari pembangkit listrik berbahan bakar batu bara.

Humas PT Indo Raya Tenaga saat dikonfirmasi menyampaikan bahwa saat ini masih pengetesan. "Saat ini lagi proses start up unit menggunakan HSD. Hal ini tidak berlangsung lama hanya sebentar saja," kata Indra melalui pesan whatsapp.

Di tengah ketidakpastian ini, satu hal yang pasti: warga Suralaya kembali diingatkan bahwa langit mereka tidak sepenuhnya aman. Setiap kepulan asap hitam yang muncul adalah tanda tanya besar. Warga sekitar berhak tahu jawabannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun