Pesona keindahan Danau Toba dan Pulau Samosir seperti surga kecil di Pulau Sumatra. Â Sejauh mata memandang lautan danau yang terbentuk dari kaldera Super Vulcan purba menyimpan keragaman alam yang indah dan keunikan kehidupan sosial masyarakat di sekitarnya.Â
Wonderful Indonesia, tak heran jika danau terbesar di Asia Tenggara ini menjadi salah satu tujuan favorit dunia. Sejarah mencatat keindahan danau justru terbentuk dari peristiwa alam yang amat dahsyat, dimana Gunung Toba purba meletus sekitar 73.000 sampai 75.000 tahun yang lalu. Setelah melewati evolusi alam yang panjang, kini  terbentuklah danau berukuran panjang 100 kilometer dan lebar 30 kilometer.
Menyadari akan potensi besar wisata alam, promosi Heritage of Toba dikemas dengan menarik, kreatif, dan menggunakan media digital. Sajian wisata Danau Toba telah mengalami penyesuaian perkembangan terbaru, dan menyandingkannya dengan konsep pariwisata dunia yang memiliki kecocokan kondisi Danau Toba.
Sebagai upaya menarik perhatian wisata dunia, sejumlah event dalam bentuk festival pun digelar sepanjang tahun. Festival yang terinspirasi dari keindahan alam Danau Toba kemasan festival tidak hanya tentang Danau Toba, tapi keunikan seni, tradisi, dan kebudayaan masyarakat pun dikemas dalam pertunjukan menarik.
Keberagaman festival yang digelar pun mampu menyentuh semua lini potensi yang ada. Mulai pada prosesi ritual kematian, prosesi pernikahan, keanekaragaman kuliner, keindahan ulos, hingga musik tradisi yang berkolaborasi dengan musik dunia.Â
Danau Toba layak sebagai destinasi meeting, incentive, convention, dan exhibition MICE Indonesia dengan promosi wisata yang gak kaleng-kaleng. Pokoknya sudah mantap sebagai destinasi super prioritas (DSP) Toba.
Kemasan festival international mampu menarik perhatian wisatawan dunia. Berikut keragaman festival yang digelar di kawasan Danau Toba yang selalu bikin baper pengunjungnya.Â
1. Festival Gondang Naposo
Oke, keunikan festival pertama yang bikin baper tentu saja khusus para jomblo. Festival Gondang Naposo diperuntukkan oleh para muda mudi yang sedang mencari tambatan hati. Â Festival ini menjadi jembatan naposo bulung (muda-mudi) menemukan jodohnya (rokkap ni tondi).
Festival budaya ini memberi kesempatan kepada naposo bulung manortor. Boleh juga unjuk keahlian menari sebagai ajang para naposo bulung bisa saling berkenalan. Bila merasa cocok satu sama lainnya, hubungan bisa dilanjut ke hubungan yang lebih serius.