Mohon tunggu...
Mang Pram
Mang Pram Mohon Tunggu... Freelancer - Rahmatullah Safrai

Penikmat kopi di ruang sepi penuh buku || Humas || Penulis Skenario Film || Badan Otonom Media Center DPD KNPI Kota Cilegon

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Yuk, Jadi Umat yang Beruntung Saat Ramadan

14 April 2021   23:06 Diperbarui: 14 April 2021   23:24 482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto dari  instagram @tarik_bae

Sudah berapa kali bertemu Ramadan? Alhamdulillah, berapa pun Ramadan kita jalani tentu seiring dengan nikmat hidup yang masih bisa kita rasakan saat ini.

Puasa dan amalan-amalan baik selalu kita jalani sebagai upaya menjadi orang yang bertaqwa setelah menyelesaikannya.

Ramadan menjadi tempat berlatih menempa keimanan dan ketaatan kepada Allah. Satu bulan sebagai latihan menjadi umat yang bertaqwa. Lalu, apa yang sudah di dapat dari Ramadan yang sudah kita lalui?

Indikatornya tentu saja ketaqwaan bisa diaplikasikan di sebelas bulan lainnya. Kemudian ditingkatkan lagi ketika bertemu Ramadan lagi.

Ali bin Abi Tholib RA berpesan, "Barangsiapa hari ini lebih baik daripada hari kemarin, maka ia adalah orang yang beruntung. Barangsiapa hari ini sama dengan hari kemarin, maka ia adalah orang yang merugi. Dan barangsiapa hari ini lebih buruk daripada hari kemarin, maka ia adalah orang yang terlaknat."

Ini menjadi motivasi bagi kita semua. Ramadan yang kita jalankan dengan menahan lapar dan haus, bangun tengah malam untuk sahur, tentu ingin menjadi orang yang mendapatkan keberuntungan dengan meningkatkan ketaqwaan setiap jumpa dengan Ramadan.

Jika ingin beruntung, jadilah orang yang hari ini lebih baik daripada kemarin. Inilah inti pesan Islam yang sesungguhnya, yaitu selalu mendorong umatnya untuk maju dan terus meningkatkan taqwa.

Khilaf dan salah sudah jadi sifatnya manusia. Ramadan bisa jadi tolok ukur introspeksi diri dari apa yang telah diperbuatn untuk masa depannya. Bersiap menghadapi hari esok yang dekat yaitu dunia, dan hari esok yang jauh yaitu akhirat.

Dalam Quran Surat Al-Ashr ayat 1-3, Allah memberikan ciri-ciri orang yang beruntung, yaitu mereka yang merugi bila dalam hidupnya tidak beriman dan beramal saleh serta tidak saling berwasiat dengan kebenaran dan kesabaran.

Ramadan datang dan menjadi pengingat bagi kita. Keimanan perlu dilatih dengan amalan baik seperti shalat tepat waktu mengajarkan kedisiplin, berkata benar dan jujur melatih kita untuk memiliki kredibilitas yang tinggi, membaca Al-quran sebagai pengingat kebenaran, zakat dan sodakoh menjadi aplikasi keyakinan dari perintah Allah.

Keberhasilan kita melatih keimanan dan beramal saleh untuk menjadi umat yang bertaqwa bisa kita ukur setelah Ramadan telah berlalu.

Baik amalannya atau buruk tingkah lakunya. Semua bisa kita sadari. Bisa kita rasakan sendiri. Apakah amalan saleh selama Ramadan masih bisa konsisten dijalankan di bulan-bulan berikutnya?

Ramadan adalah pengingat bagi kita,  Ramadan membawa pesan untuk menjadikan kita sebagai umat yang beruntung.

Selamat menjalankan puasa Ramadan, Kompasianer.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun