Mohon tunggu...
Mang Pram
Mang Pram Mohon Tunggu... Freelancer - Rahmatullah Safrai

Penikmat kopi di ruang sepi penuh buku || Humas || Penulis Skenario Film || Badan Otonom Media Center DPD KNPI Kota Cilegon

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Pak Luhut, Angka 500 Itu Nyawa Bukan Harga Gorengan

15 April 2020   11:17 Diperbarui: 15 April 2020   11:34 660
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto instagram @luhut.pandjaitan

Kebijakan pemerintah dalam penanganan pandemi covid-19 terasa gamang di mata saya. Yah, saya bukan akhli dalam bidang penanganan virus yang memiliki dampak yang seluas itu.

Sebagai rakyat biasa, harapan saya sebenarnya simpel. Mendapatkan ketenangan dari kebijakan Pemerintah RI dalam pencegahan virus yang sudah jadi masalah global.

Namun yang terjadi adalah kegamangan menerka pola pikir para pemangku kepentingan di negara ini. Seolah-olah penanganan virus yang sudah tersebar di penjuru Indonesia ini hanya cukup diselesaikan dengan kata-kata layaknya komika.

Kali ini pun, pernyataan yang menyakitkan itu keluar dari super Mentri (karena banyak kebijakan hebatnya) Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan yang menjadikan nyawa hanya sebatas angka.

Ketika nyawa bernilai angka, maka hilang arti kemanusian.

"Buat saya juga jadi tanda tanya sih, kenapa jumlah meninggal sampai hari ini, maaf sekali lagi, itu kita angkanya enggak sampai 500 padahal penduduk kita ini kan 270 juta, infected 4.000-an lebih katakan kali sepuluh 50.000," kata Luhut saat konferensi pers secara virtual, Selasa (14/4) dikutip dari Kumparan.com.

Yah, Pak, angka kematian di Indonesia hingga saat ini masih belum melampaui 500 kematian. Belum juga menyamai kasus di Amerika. Sudah tau banyak perbedaan, kenapa pula dibanding-bandingkan dengan Amerika.

Opung sendiri yang kemudikan mengatakan bahwa pemerintah terus berupaya mengatasi pandemi corona secara hati-hati, cermat dan tidak mau grusa-grusu atau gegabah. Tapi soal berbicara, Opung sendiri tidak  hati-hati dan cermat!

Daripada angka kematian dijadikan sebagai presentase, lebih baik utarakan saja bagaimana solusi pencegahan ini bisa segera ditekan, tanpa ada penambahan lagi korban meninggal.

Angka 500 itu bukan sebuah nilai yang bisa buat beli gorengan, Opung.

Jika tidak serius memberikan kebijakan dan penanganan, kemungkinan tembus 500 pun bisah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun