Mohon tunggu...
Manka Schneider
Manka Schneider Mohon Tunggu... Desainer - Traveler

Blessed are the curious for they shall have adventures.

Selanjutnya

Tutup

Horor

Hantu Pocong Jakarta

10 Februari 2024   05:42 Diperbarui: 10 Februari 2024   06:02 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pocong|shoggoth.net

Saat itu liburan musim panas dan saya memutuskan pergi berlibur ke Indonesia. Saya sempat berkunjung ke Jakarta beberapa hari sebelum lanjut terbang lagi ke pulau Bali. Hotel tempat saya menginap mudah dijangkau dari Airport dan berada di lokasi yang sangat strategis karena dikelilingi pusat perbelanjaan. 

Jakarta panas sekali dan jam 10 malam saya memutuskan beli cemilan kaki lima. Saya berjalan di bawah sebuah pohon besar, sepertinya pohon mangga. Keadaan di luar tidak hujan atau gerimis tapi ada tetesan air dari atas pohon yang mengenai pergelangan tangan kiri saya. Saya tidak berpikir aneh namun air itu busuk baunya. Balik ke hotel saya cuci tangan dan kaki membersihkan diri. Saya sudah melupakan kejadian barusan lalu menikmati cemilan dan sambil menonton Tv. 

Bangun tidur paginya saya panik sendiri karena saya bermimpi sesosok hantu pocong tidur di sebelah saya. Iya, hantu pocong khas Indonesia, mayat berbungkus kain kafan. Tapi bentuknya besar sekali. Di dalam mimpi saya tidak melihat wajahnya yang saya ingat badannya besar dan kainnya agak sedikit kotor noda tanah. Karena sedang liburan jadi saya lupakan mimpi secepatnya dengan menyibukan diri berkeliling wisata kuliner.

Berburu makanan di Jakarta sangat seru dan saya pun tidur lebih cepat saking lelahnya. Mimpi tidur ditemani pocong untuk kedua kalinya. Di dalam mimpi itu saya kaget melompat dari tempat tidur dan berdiri berhadapan langsung dengan sesosok pocong yang tidak jelas pria atau wanita. Ukurannya tinggi besar dan wajahnya biru lebam seperti mayat membusuk. Kami berjarak sekitar 3 meter dan anehnya saya tidak merasa gentar melihatnya. Entah apa yang terjadi namun selanjutnya saya seperti melemparkan api dan membakar hantu tersebut. Teriakan kesakitannya begitu melengking kemudian saya pun terbangun karena bunyi handphone panggilan masuk dari Ibu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun