Mohon tunggu...
Roni Ramlan
Roni Ramlan Mohon Tunggu... Pembelajar sejati, penulis dan pegiat literasi

Pemilik nama pena Dewar alhafiz ini adalah perantau di tanah orang. Silakan nikmati pula coretannya di https://dewaralhafiz.blogspot.com dan https://artikula.id/dewar/enam-hal-yang-tidak-harus-diumbar-di-media-sosial/.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Anak Penjajak Komik

7 Juni 2025   14:33 Diperbarui: 7 Juni 2025   14:41 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri: Qadira sedang memegang koleksi komiknya

Belakangan saya dibuat takjub melihat pemandangan tak biasa di kelas 2 SDIT Baitul Quran. Takjub bukan karena huru-hara sedang meluluhlantakkan kursi dan meja. Bukan, bukan karena mereka sedang melakukan kegaduhan, bullying dan kenakalan meronta-ronta yang tampak di depan mata melainkan fenomena yang menyegarkan hati. 

Bukan hanya maknyes di hati saya kira namun fenomena yang membuat hati merasa bangga: terketuk, kagum dan penasaran sekaligus menampar pipi--bagi siapa pun yang melihat. Lha, memang apa? Baca komik. Cuma baca komik? Tentu tidak. Tidak sedangkal itu kejadiannya. 

Almira dan Qadira adalah dua siswi yang membuat saya takjub itu. Mereka berbeda dari siswa-siswi lain. Jika umumnya anak menjadikan semua tempat untuk bermain, bermain di semua tempat sesuka hati, bahkan anak hanya mau membaca saat kegiatan belajar mengajar belangsung maka berbeda dengan dua siswi tersebut. Almira dan Qadira lebih suka memanfaatkan waktu luang berteman dengan buku komik. 

Ya, komik. Komik Next G besutan Muffin Graphics (PT Cerita Anak Bangsa) yang didistribusikan oleh Mizan Media Utama tersebut telah menjadi teman hangat bagi mereka berdua. Baik di rumah ataupun saat di sekolah. Qadira bercerita bahwa ia memiliki tujuh buah koleksi buku komik sedangkan Almira lebih banyak lagi. 

Satu waktu, saya sempat mendapati mereka menjajakan buku komiknya kepada teman sekelas. Mereka boleh meminjam sesuka hati. Boleh dibaca saat waktu luang di sekolah maupun dibawa pulang ke rumah. Asalkan ada ikrar yang jelas di muka, segera dikembalikan saat mereka sudah khatam membaca. 

Guna menarik perhatian dan penasaran teman-teman ia sempat membuat treaser satu dua buku yang telah tuntas dibaca. Cuplikan general ia sampaikan. Dengan sengaja ia memberikan bocoran sekilas supaya memancing rasa ingin tahu yang kian menggeliat di dalam diri. 

Proses penjajakan komik tidak berhenti di teman sekelas, Almira bahkan berani memasuki ruangan kakak kelas. Ia mengetuk pintu demi pintu kelas. Ia kembali menawarkan koleksi buku komiknya. Wajah sumringah selalu ia pasang manakala ada seorang siswa/siswi menghampiri dan bertanya. 

Tanpa disadari dan dirasa, Almira berhasil membangun ikatan perteman dan silaturahmi lintas kelas melalui buku komik.Tak sedikit siswa yang meminjam karena penasaran dan suka dengan keramahannya. Begitu pun dengan Qadira yang lebih memilih meminjamkan koleksi bukunya ke teman sekelas. 

Tindakan yang dilakukan mereka berdua pada dasarnya adalah mini riset upaya penjajakan tingkat literasi dalam lingkup kelas dan sekolah. Rumus hitung-hitungan yang berlaku: Semakin banyak siswa-siswi yang tertarik dengan membaca dan suka dengan buku semakin tinggi minat literasi yang ada. Simpulan yang berberbeda berlaku juga sebaliknya. 

Saya kira metode sampling dan snow ball ala riset yang njlimet ini bukan tujuan mereka. Mereka hanya ingin menawarkan dan mengajak teman-teman membaca. Sesederhana itu, tidak lebih dan kurang. Mereka akan senang jika bisa bercerita bersama. Mereka mampu terkekeh bersama menceritakan hal-hal lucu yang ditemukan di komik yang dibaca. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun