Mohon tunggu...
Roni Ramlan
Roni Ramlan Mohon Tunggu... Freelancer, Guru - Pembelajar bahasa kehidupan

Pemilik nama pena Dewar alhafiz ini adalah perantau di tanah orang. Silakan nikmati pula coretannya di https://dewaralhafiz.blogspot.com dan https://artikula.id/dewar/enam-hal-yang-tidak-harus-diumbar-di-media-sosial/.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puasa Ini

18 April 2021   11:45 Diperbarui: 18 April 2021   11:56 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pula bukan tentang kebinalan indera pencium kita yang merindukan aroma kari di tengah hari

Merindu wewangian segelas susu putih ataupun kopi

Terlebih menghirup kesegaran sirup yang menggentayangi kerongkongan ini

Sudahlah, ingin kubunuh semua fungsi indera yang kumiliki

Tirakat ini tak mungkin kusudahi

Titah Tuhan tak mungkin mudah teriming-imingi

Karena kenikmatan fana dengan mudah sejenak pergi

Mengubah muasal materi menjadi tai

Satu hal jijik yang kita siram saban hari di pispot kamar mandi

Ah, sudahlah! Lantas mau apalagi

Dan pastinya kita tahu, semakin sore letih itu terus saja menari-nari

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun