Mohon tunggu...
Ahmad Saukani
Ahmad Saukani Mohon Tunggu... Administrasi - pensiun bukan lantas berhenti bekerja

pensiun bukan lantas berhenti bekerja

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Perempuan Saudi Nyopir, Profesi ini Akan Tergusur

26 Juni 2018   09:57 Diperbarui: 26 Juni 2018   10:02 520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
eforia perempuan Saudi/arab news

Saat ini masyarakat Saudi sedang dilanda eforia dengan dua kemenangan yang mereka gapai. Pertama  adalah dengan keberhasilan timnas mereka munundukan timnas Mesir di Piala Dunia, Rusia. Menundukan timnas Mesir adalah satu kebanggaan tersendiri buat masyarakat Saudi. Itu merupakan torehan bersejarah. Kedua dan ini yang amat ditunggu, yaitu dibolehkannya perempuan Saudi mengemudi, ini tentu amat menggembirakan buat masyarakat Saudi.

Dengan dibolehkannya perempuan Saudi mengemudi menyebabkan kesibukan Kepolisian Arab Saudi kian bertambah, saat ini dikhabarkan lebih dari seratus ribu perempuan Saudi sedang mengajukan Surat Izin Mengemudi (SIM).

Keputusan Kerajaan mengizinkan perempuan Saudi mengemudi disambut gembira oleh masyarakat Saudi, khususnya kaum perempuannya. Mulai Senin kemarin (25/06/2018) kaum perempuan Saudi sudah diperbolehkan mengemudi di jalan-jalan umum, tentu saja salah satu syaratnya adalah mereka harus mengantongi Surat Izin Mengemudi.

Selama ini untuk beraktivitas di luar, perempuan Saudi biasa mengandalkan saudara laki-lakinya untuk mengemudi, atau kendaran umun semisal Taksi dan yang terbanyak adalah mereka mengandalkan sopir pribadi. Tentu kondisi demikian ada resiko dan konsekwensinya. Konsekwensi nyata-nyata adalah apabila mengandalkan sopir pribadi, mereka harus merogoh kocek untuk menggajinya.

Selama ini sopir pribadi adalah yang terbanyak melayani kebutuhan perempuan Saudi untuk beraktivitas ke luar rumah. Dengan adanya sopir pribadi tentu saja resikonya adalah selain gaji mereka biasanya juga masih harus menyediakan pasilitas tempat tinggal kadang ditambah dengan makan, lantaran kebanyakan sopir pribadi datang dari para pekerja non Saudi.

Saya tidak tidak punya data berapa banyak sopir pribadi yang bekerja di Saudi, tapi menurut Pangeran Alwaleed Bin Talal sekian tahun yang lalu dengan diizinkannya perempuan Saudi mengemudi setidaknya Kerajaan bisa mengirim pulang sekitar 750 000 pengemudi. (lihat )

Itu artinya sekian banyak pula sopir atau pengemudi yang akan kehilangan pekerjaan. Selama ini sopir pribadi datang dari Bngladesh, Pakistan dan terbanyak adalah dari Indonesia.

Indonesia adalah negara terbanyak mengirim tenaga kerja non formal ke Saudi, terbanyak adalah yang bekerja di sektor rumahan seperti pembantu dan sopir pribadi.

Menurut Pangeran Alwaleed, peraturan pelarangan perempuan Saudi mengemudi menyebabkan ketergantungan mereka pada pengemudi yang berdampak pada beban tambahan rumah tangga.

Dengan demikian dengan dibolehkannya perempuan Saudi mengemudi akan mengurangi cukup banyak pekerja asing. Secara ekonomi akan mengurangi beban pengeluaran pemerintah dan khususnya  masyarakat Saudi.

Dampaknya secara sosial adalah akan tergusurnya profesi sopir pribadi yang selama ini kebanyakan diisi oleh Tenaga Kerja Indonesia (TKI).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun