Mohon tunggu...
Mumtazan Anas
Mumtazan Anas Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - KKN Universitas PGRI Semarang

Mahasiswa PBSI Universitas PGRI Semarang "Pemberdayaan Masyarakat Melalui Duta Perubahan Perilaku Penanganan COVID-19 Pada Masa Adaptasi Baru"

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa KKN UPGRIS Membagikan Poster Pencegahan COVID-19 dan Bercocok Tanam di Desa Bakalan

25 Februari 2021   22:50 Diperbarui: 25 Februari 2021   23:08 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu Mahasiswa KKN UPGRIS melakukan kegiatan penempelan poster guna untuk pencegahan covid-19 dan mengikuti kegiatan bersama ibu-ibu KWT (kelompok wanita tani) yaitu menanam tananaman herbal. Kemudian tanaman tersebut disemprot menggunakan bahan organik.

Jepara (18/02/2021) Pukul 09.00 WIB, Mahasiswa KKN UPGRIS melakukan kegiatan penempelan poster pencegahan covid-19 di desa Bakalan Rt 12,13,14/ Rw 02, poster tersebut berisi himbauan dan edukasi terkait covid-19 supaya warga bisa lebih memahami himbauan dari pemerintah. Semakin melonjaknya angka positif virus corona di Indonesia, seharusnya dapat menambah rasa sadar masyarakat terhadap bahayanya pandemi ini. 

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk terlibat dalam pencegahan dan menghentikan penyebaran wabah virus corona. Salah satunya dengan mengunakan masker dengan benar, apabila tidak memiliki masker, ikuti etika batuk/bersin yang benar dengan cara menutup mulut dan hidung dengan tisu atau lengan atas bagian dalam. Selanjutnya adalah menerapkan social distancing serta rajin mencuci tangan dengan benar demi memutus rantai penularan virus corona.

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
Kemudian dilanjut pada sore hari pukul 15.30. WIB yaitu mengikuti kegiatan menanam tanaman herbal bersama ibu-ibu anggota KWT desa Bakalan Rt 12/Rw 02, tanaman tersebut antara lain adalah jahe, kunyit, lengkuas, temulawak dll. kemudian tanaman tersebut disemprot dengan menggunakan bahan organik yang sudah disediakan. 

Tanaman tersebut tidak untuk dijual ataupun dipasarkan, tetapi dimanfaatkan secara pribadi oleh anggotak keluarga ibu-ibu KWT sendiri. Dimasa pandemi ini tentunya tanaman tersebut bisa bermanfaat sebagai obat untuk menghidari berbagai penyakit yang tidak diperkirakan. Setelah kegiatan tersebut selesai kami di suruh untuk beristirahat dan disuguhi jamu yang dibuat dari hasil tanaman tersebut.

dokpri
dokpri

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun