Manusia Beriman: Ruh Pendidikan Islam
Iman adalah jiwa yang menghidupkan pengetahuan. Dalam pendidikan Islam, iman bukan sekadar hafalan doktrin, melainkan kesadaran batin yang membimbing seluruh aspek kehidupan. Seorang ilmuwan sejati bukan hanya yang tahu banyak, tapi yang takut kepada Allah atas ilmunya.
"Sesungguhnya yang paling takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya adalah para ulama." (QS. Fathir: 28)
Ayat ini menunjukkan bahwa puncak ilmu adalah rasa takut kepada Allah. Pendidikan yang benar harus melahirkan manusia yang berilmu dan beriman --- bukan manusia yang menguasai sains tapi kehilangan hati nurani.
Karena itu, iman dalam pendidikan Islam tidak diajarkan secara verbal semata, tetapi ditanam melalui teladan, lingkungan, dan kesungguhan amal. Guru bukan hanya pengajar, tapi murabbi --- pembimbing ruhani. Sekolah bukan sekadar tempat belajar, tapi madrasah kehidupan yang menanamkan adab sebelum ilmu.
Misi Pendidikan Islam: Membentuk Insan Rabbani
Tujuan akhir pendidikan Islam adalah melahirkan insan rabbani --- manusia yang mengenal Tuhannya, berpikir dengan akal sehat, beramal dengan hati bersih, dan hidup untuk kemaslahatan umat.
Sebagaimana firman Allah:
"Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Kitab dan mempelajarinya." (QS. Ali 'Imran: 79)
Manusia rabbani tidak menjadikan ilmu untuk kebanggaan pribadi, tapi untuk pengabdian. Ia sadar bahwa belajar adalah bagian dari jihad, dan mengajar adalah bagian dari dakwah. Dari rahim pendidikan seperti inilah lahir para ulama, ilmuwan, dan pejuang yang menghidupkan dunia dengan cahaya iman dan ilmu.
Krisis Pendidikan Modern dan Jalan Kembali