Pernikahan adalah jalan halal yang ditawarkan Islam. Di dalamnya, cinta bukan lagi sekadar bisikan hati, tetapi janji suci yang diikat oleh iman. Pernikahan memuliakan cinta, menjadikannya ibadah, dan mengubahnya menjadi jalan menuju surga. Inilah rahasia mengapa cinta yang terjaga justru semakin kokoh: karena ia tumbuh dalam pagar syariat yang penuh rahmat.
Kesucian yang Menguatkan Peradaban
Cinta yang suci tidak berhenti pada dua hati yang saling mencintai. Dari cinta yang suci lahirlah keluarga yang kuat, dan dari keluarga yang kuat lahirlah masyarakat yang sehat. Kesucian bukan hanya menjaga individu, melainkan juga menjaga arah generasi.
Jika cinta dibiarkan tanpa kesucian, yang lahir adalah generasi yang rapuh. Namun jika cinta ditanam dalam kesucian, yang lahir adalah generasi yang kokoh. Maka, kesucian cinta bukan sekadar urusan pribadi, tetapi juga fondasi peradaban. Peradaban Islam yang agung dulu berdiri di atas keluarga-keluarga yang menjaga cinta mereka dengan kesucian.
Penutup: Cinta Suci, Cinta yang Kuat
Cinta sejati tidak cukup dengan kata manis atau janji indah. Ia membutuhkan kesetiaan, tanggung jawab, dan terutama kesucian. Kesucianlah yang membuat cinta tetap tegak ketika badai menerpa, tetap hidup meski waktu menguji, dan tetap indah meski usia menua.
Mari rawat cinta dalam kesucian. Bukan untuk membatasi, tetapi untuk menguatkan. Bukan untuk mengekang, tetapi untuk memuliakan. Sebab, cinta yang suci adalah cinta yang mendekatkan pada Allah. Itulah cinta yang menguatkan, bukan melemahkan; membangun, bukan meruntuhkan; menenteramkan, bukan menyesakkan. Inilah cinta yang pantas kita perjuangkan: cinta dalam kesucian, cinta yang menguatkan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI