Dampak dari politik tanpa ruh juga terlihat dalam fenomena sosial. Aksi massa yang berakhir dengan penjarahan, misalnya, adalah potret nyata hilangnya kepercayaan rakyat. Ketika kebijakan hanya didasarkan pada kalkulasi politik tanpa moral, rakyat kehilangan arah. Ketidakadilan yang menumpuk dan ketimpangan ekonomi akhirnya meledak dalam bentuk kemarahan. Sayangnya, kemarahan itu sering tidak terarah, sehingga melahirkan perusakan dan penjarahan, bukan perubahan konstruktif.
Fenomena ini sesungguhnya bukan hanya masalah sosial, melainkan juga masalah ruh. Ketika politik kehilangan ruh keadilan, rakyat pun kehilangan teladan. Mereka tidak lagi percaya bahwa aspirasi bisa diperjuangkan lewat jalur yang bermartabat. Akibatnya, jalan kekerasan dipilih meski berujung pada kerugian bersama.
Mengembalikan Ruh Islam dalam Politik
Padahal, jika ruh Islam hadir dalam politik — ruh yang menekankan keadilan, persaudaraan, dan amanah — maka energi rakyat tidak akan terbuang sia-sia. Demonstrasi tetap mungkin terjadi, tetapi wujudnya adalah kontrol rakyat yang bermartabat, bukan anarki. Ruh Islam akan membimbing pemimpin untuk menjadikan kekuasaan sebagai amanah, bukan alat memperkaya diri atau kelompok.
Islam mengajarkan bahwa politik adalah bagian dari ibadah: mengurus rakyat adalah jalan menuju ridha Allah. Seorang pemimpin bukanlah penguasa, melainkan penggembala yang bertanggung jawab atas setiap domba yang digembalakannya. Konsep ini, bila sungguh-sungguh diterapkan, akan membuat pejabat lebih takut berbuat zalim daripada kehilangan jabatan. Politik pun kembali menjadi jalan untuk menghadirkan maslahat, bukan sekadar kursi kekuasaan.
Penutup
Politik tanpa ruh hanya akan melahirkan kekuasaan tanpa arah. Rakyat memang butuh pembangunan fisik, tapi lebih dari itu haus akan arah moral dan spiritual. Di sinilah ruh Islam harus diletakkan sebagai inti politik: menegakkan keadilan, menjaga amanah, dan menghidupkan persaudaraan. Dengan ruh Islam, kekuasaan tidak lagi menjadi alat perebutan kepentingan, melainkan amanah untuk mengabdi kepada Allah dan melayani umat. Politik yang berjiwa Islam inilah yang akan melahirkan kepemimpinan visioner, adil, bermartabat, dan mengantarkan bangsa menuju cita-cita agung di bawah ridha-Nya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI