Mohon tunggu...
Maman Abdullah
Maman Abdullah Mohon Tunggu... Pengasuh Tahfidz | Penulis Gagasan

Magister pendidikan, pengasuh pesantren tahfidz, dan penulis opini yang menyuarakan perspektif Islam atas isu sosial, pendidikan, dan kebijakan publik.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Aspirasi Tulus Tercoreng oleh Pendemo Bayaran

1 September 2025   06:30 Diperbarui: 1 September 2025   06:48 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: konteninfografis

2. Aparat harus mampu membedakan antara pengunjuk rasa tulus dan kelompok perusuh. Tindakan tegas penting, namun jangan sampai mematikan suara sah rakyat.

3. Pejabat perlu berbenah. Gaya hidup mewah dan perilaku arogan hanya memperbesar jurang antara penguasa dan rakyat, dan memicu gelombang protes yang rawan disusupi.

Penutup

Peristiwa Senayan menunjukkan betapa tipisnya batas antara aspirasi dan anarki. Di balik kerusuhan itu ada rakyat yang sebenarnya tulus, ada pula yang hanya mengikuti komando dengan imbalan seadanya. Sayangnya, yang lebih terlihat di mata publik adalah sisi buruknya.

Inilah yang membuat suara murni rakyat ikut tercoreng. Dan selama aspirasi rakyat mudah ditunggangi, maka yang tertawa bukanlah rakyat yang ingin perubahan, melainkan mereka yang menjadikan kericuhan sebagai proyek.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun