2. Aparat harus mampu membedakan antara pengunjuk rasa tulus dan kelompok perusuh. Tindakan tegas penting, namun jangan sampai mematikan suara sah rakyat.
3. Pejabat perlu berbenah. Gaya hidup mewah dan perilaku arogan hanya memperbesar jurang antara penguasa dan rakyat, dan memicu gelombang protes yang rawan disusupi.
Penutup
Peristiwa Senayan menunjukkan betapa tipisnya batas antara aspirasi dan anarki. Di balik kerusuhan itu ada rakyat yang sebenarnya tulus, ada pula yang hanya mengikuti komando dengan imbalan seadanya. Sayangnya, yang lebih terlihat di mata publik adalah sisi buruknya.
Inilah yang membuat suara murni rakyat ikut tercoreng. Dan selama aspirasi rakyat mudah ditunggangi, maka yang tertawa bukanlah rakyat yang ingin perubahan, melainkan mereka yang menjadikan kericuhan sebagai proyek.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI