Mohon tunggu...
Maman Abdullah
Maman Abdullah Mohon Tunggu... Pengasuh Tahfidz | Penulis Gagasan

Magister pendidikan, pengasuh pesantren tahfidz, dan penulis opini yang menyuarakan perspektif Islam atas isu sosial, pendidikan, dan kebijakan publik.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Merdeka dari Krisis Air: Dari Lereng Gunung, Sumur Bor, hingga Pelajaran dari Kegagalan

14 Agustus 2025   20:10 Diperbarui: 21 Agustus 2025   04:07 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Refleksi Kemerdekaan Air
Merdeka bukan hanya bebas dari penjajah. Merdeka juga berarti memiliki kedaulatan atas sumber daya, termasuk air. Krisis air tidak akan selesai jika kita hanya menunggu bantuan. Ia harus diatasi dengan langkah kecil namun nyata: penampung air hujan di kampung, sumur bor yang tepat sasaran, dan kebersamaan menjaga pasokan.

Air yang dikelola bersama menjadi perekat persaudaraan, bukan sumber konflik. Dan kemerdekaan sejati adalah saat kita bisa berkata: “Air di desa kami cukup, untuk semua.”

Label: Merdeka Krisis Air Bersih

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun