Kebersihan: Bukan Simbol, Tapi Akhlak
Konyal dan dolbon bukan sekadar kisah lucu masa kecil. Ia adalah cermin: bahwa kebersihan bukan soal tempat atau simbol, tapi soal niat dan nilai. Kita hidup di zaman yang rapi di permukaan, tapi sering lalai membersihkan akar. Segalanya dibungkus citra: yang beraroma dianggap bersih, yang megah dianggap suci. Padahal, Islam tak pernah mengajarkan sekadar menutup bau—melainkan menghapus najisnya. Bersuci dalam Islam bukan sekadar ritual, tapi pangkal adab dan awal dari peradaban.
Kini, konyal mungkin hanya buah kecil yang teronggok di pojok toko kampung. Tapi di balik kulit tipisnya, tersimpan pelajaran yang mahal: bahwa sesuatu yang tumbuh dari tanah biasa, bahkan dari sisa yang diremehkan, bisa menghadirkan rasa yang jujur dan segar.
Begitulah Islam mengajarkan kebersihan: bukan demi penampilan, melainkan demi kemuliaan. Bukan sekadar mencuci tangan, tapi menyucikan niat dan amal. Dalam dunia yang sibuk menutupi bau, barangkali sudah saatnya kita belajar lagi dari pohon konyal—dan dari sejarah yang tak selalu harum.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI