Mohon tunggu...
Maman Abdullah
Maman Abdullah Mohon Tunggu... Pengasuh Tahfidz | Penulis Gagasan

Magister pendidikan, pengasuh pesantren tahfidz, dan penulis opini yang menyuarakan perspektif Islam atas isu sosial, pendidikan, dan kebijakan publik.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ketika Negara Tak Lagi Mengabdi: Pajak Menggila, Korupsi Membusuk, Peradaban Menunggu Runtuh

29 Juli 2025   07:30 Diperbarui: 21 Agustus 2025   10:41 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Korupsi makin terbuka, tapi rakyat terus diminta bersabar dan "positif thinking".

  • Utang negara menumpuk ribuan triliun, tapi elit politik sibuk berebut proyek dan panggung kekuasaan.

  • Apakah ini jalan menuju pembaruan? Ataukah kita sedang mempercepat kehancuran?

    Yang pasti, sejarah telah menyediakan cermin—tinggal kita mau jujur melihatnya, atau terus menutup mata sambil berkata “semua baik-baik saja.”

    Karena ketika pajak menjadi beban rakyat, sementara para penguasa terus berpesta, dan korupsi dibiarkan menjadi budaya—maka itu bukan lagi sekadar krisis ekonomi. Itu adalah tanda peradaban sedang menunggu waktu untuk runtuh.

    Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Politik Selengkapnya
    Lihat Politik Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun