Jumat kemarin (25/07/2025) kami berempat memulai langkah kaki ke arah timur Kota Garut, tepatnya menuju Gunung Balekambang di Desa Sudalarang, Kecamatan Sukawening. Meski tak banyak yang mengenalnya, kawasan ini menyimpan satu kekayaan alam yang luar biasa: hutan pinus yang sejuk, hening, dan di bawahnya tumbuh tanaman kopi. Bukan hanya cantik secara visual, tapi juga menyembuhkan — secara ilmiah dan spiritual.Hijau Itu Sehat: Bukti Ilmiah dari Alam
Penelitian modern membuktikan bahwa berada di lingkungan hijau seperti hutan pinus bukan hanya menyejukkan mata, tetapi juga menyembuhkan jiwa. Konsep ini dikenal dengan istilah forest therapy atau shinrin-yoku di Jepang.
Beberapa manfaat ilmiah dari jalan-jalan di tengah hutan antara lain:
1. Menurunkan hormon stres (kortisol)
2 Menstabilkan tekanan darah dan detak jantung
3 Meningkatkan daya tahan tubuh
4.Mengurangi gejala depresi dan kelelahan mental
Aroma khas dari daun dan batang pinus mengandung fitonutrien yang terbukti mampu menenangkan sistem saraf. Kami merasakannya sendiri—udara segar yang masuk ke paru-paru terasa berbeda, lebih ringan, lebih menyegarkan, seolah membersihkan beban pikiran.
Kopi di Bawah Pinus: Harmoni Kehidupan
Yang unik dari Balekambang adalah hamparan tanaman kopi di bawah rindangnya pinus. Ini bukan sekadar pemandangan eksotis, tetapi juga bentuk simbiosis ekologi yang menarik: pohon pinus memberi keteduhan, sementara kopi tumbuh subur dalam kesejukan dan tanah lembap. Alam seperti menyajikan pelajaran tentang hidup saling menguatkan.
Menapaki Jalan Setapak, Menyusuri Kedamaian
Kami berjalan menyusuri jalan setapak yang melingkar di antara rimbunnya pepohonan. Hening. Hanya suara dedaunan, desau angin, dan sesekali cicit burung liar. Tak ada suara kendaraan kecuali sesekali ada motor petani lewat.Justru di sanalah kami merasa benar-benar hadir dalam hidup.
Menurut data dari Journal of Environmental Psychology, berada di lingkungan alami selama 20–30 menit per hari dapat meningkatkan konsentrasi dan kreativitas hingga 45%. Tak heran, banyak negara maju kini mendorong masyarakatnya kembali menyatu dengan alam.
Hutan sebagai Penopang Hidup
Secara ekologis, pohon-pohon besar seperti pinus memiliki peran vital:
1. Menyerap karbon dioksida dan menghasilkan oksigen (satu pohon dewasa bisa memberi oksigen untuk 2–10 orang per hari)
2. Menyaring polusi udara
3. Menjaga kelembapan tanah dan mencegah erosi
4. Menjadi habitat alami keanekaragaman hayati
Gunung Balekambang, meski bukan hutan lindung resmi, sejatinya telah menjadi paru-paru kecil yang menopang kehidupan sekitar. Ia layak dijaga, dirawat, dan dimuliakan sebagai anugerah Tuhan yang nyata.
Refleksi: Alam Menyembuhkan
Kami pulang dari Gunung Balekambang bukan hanya dengan foto-foto indah, tetapi juga jiwa yang lebih tenang, pikiran yang lebih jernih, dan tubuh yang lebih segar. Ternyata, terapi terbaik itu gratis: alam.
Di era serba cepat dan penuh tekanan seperti hari ini, perjalanan singkat ke tempat alami seperti Balekambang bisa menjadi solusi ringan untuk kesehatan mental, jauh lebih murah daripada obat atau psikolog.
Mungkin inilah makna sabda Nabi ﷺ:
"Sesungguhnya bumi ini dijadikan untukku sebagai tempat sujud dan alat bersuci." (HR. Bukhari)
Bumi, dalam kehijauannya, memang diciptakan untuk menghidupkan raga dan menyucikan jiwa.
Mari kita jaga alam, bukan hanya karena kita membutuhkannya hari ini — tapi karena anak cucu kita mungkin akan mencarinya suatu hari nanti. Dan saat mereka bertanya, “Di mana tempat yang membuat hati kita tenang?”, semoga jawabannya masih bisa kita tunjukkan: di balik pinus Gunung Balekambang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI