Mohon tunggu...
Mama Totik
Mama Totik Mohon Tunggu... Administrasi - Bincang Ringan di Ruang Imaji

Coffee - Books - Food - Movie - Music - Interior - Art - Special Parenting www.debiutilulistory.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Mengenal Tradisi Ngopi ala Kopitiam dari Old Kettle Semarang

5 Februari 2021   14:32 Diperbarui: 15 Februari 2021   10:06 9169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Budaya Kopitiam terkait erat dengan kaum migran dari Hainan yang datang ke Singapore. Karena datang terakhir serta kepadatan penduduk, mereka tinggal di antara European Town dan Arab Campong. Dunia perdagangan saat itu sudah dikuasai oleh klan China yg datang lebih dahulu ( klan Teochew , Hokkien, Kanton & Hakka ), maka migran Hainan inipun bekerja seadanya, menjadi pembantu rumah tangga di rumah pejabat kolonial dan orang2 kaya atau jadi juru masak di pangkalan militer Inggris, resto, hotel dll.

Kemudian saat Singapore dilanda masa depresi pada tahun 1929, banyak unit toko menjadi kosong karena pemiliknya terlanda krisis. Kaum imigran Hainan kemudian meninggalkan pekerjaannya, menggunakan uang tabungan mereka untuk membeli toko-toko kosong itu. Dari sinilah kemudian muncul Kopitiam Kopitiam.
Saat itu sebenarnya kopi bukan hal baru untuk orang Singapore. Banyak penjaja kopi asal Bengali sudah menjajakan kopinya dengan keranjang pikulan. Jauh sebelum munculnya kopitiam.

Proses Pembuatan Kopi


Kopi gaya Hainan ini diseduh dengan cara memasukkan biji kopi bubuk ke dalam kaus kaki muslin panjang sbg saringan, dan menuangkan air panas ke dalamnya. Kaos kaki bersih ya. Dan yang saya tulis ini adalah kopitiam jaman dahulu. Jangan sekali2 membayangkan para barista Old Kettle menyeduh kopi dengan kaos kaki mereka hahaha. Cara ini diulangi beberapa kali untuk mengekstrak rasa yang maksimal dari biji kopi.

Kaus-kaus kaki saring & kaleng-kaleng susu kosong digantung. Di atas panggangan nampak roti bakar. Sumber : pinterest.com               
            googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-712092287234656005-411');});
Kaus-kaus kaki saring & kaleng-kaleng susu kosong digantung. Di atas panggangan nampak roti bakar. Sumber : pinterest.com googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-712092287234656005-411');});

Kopi hasil saringan dituang ke dalam gelas/cangkir berisi susu condensed Sumber : the trip packer at pinterest.com
Kopi hasil saringan dituang ke dalam gelas/cangkir berisi susu condensed Sumber : the trip packer at pinterest.com
Shi Pong Hsu, 75 th ( th 2012 ) Owner & coffee master Kopitiam Heap Seng Leong sedang membuat kopi Sumber : nytimes.com at pinterest.com
Shi Pong Hsu, 75 th ( th 2012 ) Owner & coffee master Kopitiam Heap Seng Leong sedang membuat kopi Sumber : nytimes.com at pinterest.com
Campuran minuman kopinya ada 4 jenis, gula, susu evaporasi (Susu kental ) , susu condensed ( Susu kental manis) dan butter, sesuai pilihan pembeli. Kaleng susu kaleng yang sudah kosong tidak dibuang, melainkan dicuci bersih, dipasang tali untuk disimpan dg cara dicantelkan. Buat apa ? Pada masa itu kaleng untuk mereka yang pesan kopi bawa pulang atau take away. Sekarang fungsinya digantikan cup cup plastik.  

Pemilik kopitiam saat itu memanggang sendiri biji kopinya di atas tungku kayu bersuhu hingga 200C. Biji-biji kopi diaduk, dicampur gula dan mentega. Inilah sebenarnya yang membedakan dengan kopi lain. Ada yang menambahkan jagung, barley dll. Jenis biji kopi yg digunakan umumnya Robusta. Rasanya lebih pahit karena memiliki kafein lebih tinggi.


Jenis Kopi di Kopitiam

Kopi : Kopi + susu kental manis

Kopi O : Kopi + gula. O dalam bahasa Hokkien artinya Hitam

Kopi C : Kopi + gula + susu evaporasi. C dalam bahasa Hainan artinya segar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun