Mohon tunggu...
Flora Hendra
Flora Hendra Mohon Tunggu... -

Doyan kue cubit ...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Nino Bodoh Ya Mah...?

7 Oktober 2015   23:54 Diperbarui: 7 Oktober 2015   23:54 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

" Beneran ma ?".

" Iyaaa ". 

" Lama-lama Nino nggak suka sekolah ma ". 

" Loh, kenapa ?". Tanya saya sambil memakai jaket motor.

" Miss galak, trus bukunya banyak, pelajarannya susah, pr-nya banyak tiap hari, capeklah ma...".

" Iya ya, Nino sabar ya, nanti kalo nggak ngerti tanya sama miss ". Dalam hati saya merasa kasihan. Memang, buku pelajarannya Nino banyak, setiap hari isi tas Nino beratnya sekitar 5 kilo, satu mata pelajaran ada 2 buku tulis, belum lagi workbook-nya atau buku yang berisi soal-soal, beberapa mata pelajaran bukunya bilingual, halaman sebelahnya adalah bahasa Inggris, padahal kosa kata saja Nino hampir belum mengerti. Pulang sekolah tiba dirumah sekitar jam satu siang atau setengah dua, kalau sudah begitu biasanya Nino setelah makan siang langsung tidur siang dan bangun sekitar jam empat sore. Sore hari biasanya Nino minta main diluar bersama teman-temannya, tentu saya perbolehkan, karena anak-anak juga butuh hiburan, butuh bermain, bukankah dunia anak adalah dunia bermain ?

Secara akademik Nino memang tidak terlalu menonjol, namun bukan berarti Nino anak yang bodoh. Saya sudah bilang pada wali kelasnya bahwa saya paham betul kekurangan dan kelemahan Nino, dan jika Nino memang harus tinggal kelas tidak mengapa buat saya.

" Loh, bukankah semua orang tua menginginkan anaknya pintar dan naik kelas bu ?". Kata wali kelas Nino.

" Ya betul, naik kelas dan pintar hanya reward saja buat saya, yang penting Nino punya mental yang kuat, mampu bersosialisasi dan berbuat yang benar dan baik, itu cukup buat saya ".

Saya lebih kuatir jika Nino mempunyai pribadi yang pembangkang, suka menyakiti temannya, egois dan sebagainya sehingga ia tumbuh menjadi pribadi yang rusak. 

Saya ngeri melihat berita ditelevisi bahwa anak-anak SD mampu menendang temannya hingga menyebabkan meninggal dunia, mengejek, memukuli dan sebagainya. Apakah itu yang terjadi sekarang didunia pendidikan kita ? Bahwa kurikulum pendidikan lebih mementingkan atau mengedepankan nilai akademik daripada nilai-nilai moral ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun