Oleh Maryati
Di saat kesibukan orang tuanya, Mumun selalu menjadi anak yang baik dan penurut. Ayahnya Mumun --Momon-- bekerja di PT. EX, sedangkan ibunya bekerja sebagai penjual gorengan di blok Q 25 lantai bawah.
Usia Mumun masih sangat kecil, yaitu berusia 5 tahun. Mumun sering diajak main oleh kakak-kakak cantik penghuni blok Q. Mereka merasa bahwa Mumun adalah penghibur dan pengobat rasa kangen kepada adik-adiknya di kampung halaman.
Namanya juga anak kecil, mau saja kalau diajak ke mana-mana oleh anak-anak gadis itu. Si Mumun sampai lupa pesan ibunya, untuk tidak main jauh-jauh. Menjelang waktu salat Magrib, Mumun pulang ingin menemui ibunya karena mau ikutan salat Magrib berjama'ah.Â
Dia diantar oleh si Minah, salah satu penghuni Dormitory blok Q 25 lt 2 sampai tangga. Kebetulan, Minah adalah orang yang paling dekat dengan Mumun. Dia sering dibelikan boneka atau makanan ringan oleh si Minah.
Menjelang salat Isya, Mimin bertamu ke blok Q 25 lantai 2 menemui Minah, karena hanya Minah yang sering  dikunjungi oleh Mumun. Maksud kedatangannya hanya ingin menanyakan keberadaan anaknya yaitu si Mumun.
 Tok tok tok "Assalamu'alaikum "
"Wa'alaikumsalam," jawab Minah dari dalam rumah menghampiri ke luar.
"Maaf Neng saya mau tanya, apakah di sini ada Mumun? " tanya Mimin to the poin.
"Gak ada Mbak, tadi maghrib Mumun sudah saya antar sampai tangga" jawab Minah.
"Masa sih, Neng, tapi kok dia gak ada, ya?"