Mohon tunggu...
MomAbel
MomAbel Mohon Tunggu... Apoteker - Mom of 2

Belajar menulis untuk berbagi... #wisatakeluarga ✉ ririn.lantang21@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Tersabet Daun Kedondong

13 Oktober 2021   11:03 Diperbarui: 13 Oktober 2021   11:05 524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen Tersabet Daun Kedondong (Foto : wikiwand.com)

Tersabet Daun Kedondong

Semula ini berawal dari omongan tetanggaku. Resiko tinggal di kampung memang begini. Tak ada batas privasi. Banyak mulut mengomentari dari yang perlu sampai tidak perlu.

"Anakmu sudah setahun, kok belum ada tanda-tanda bisa jalan?" begitu tanya tetangga di ujung gang. 

Rasanya aku ingin punya motor atau mobil, jadi tak perlu jalan melewati rumah tetangga dan dihentikan dengan banyak pertanyaan kepo. Namun, apadaya tinggal di kampung ini pun aku masih mengontrak.

Aku tak pernah mengeluh hidup susah. Tapi aku mengeluh dengan rentetan komentar orang. Serba salah tinggal di kampung ini. Bergaul salah, tidak bergaul lebih salah.

"Nggak usah baper, Ma... Gitu saja kok! Kamu kan tahu masing-masing anak berbeda perkembangannya, " kata suamiku. 

Aku menggaruk kepalaku. Apa aku memang baper dengan segala kelelahan mengurus anak-anak ini?

Tapi makin hari makin jadi baperku. Anakku jadi omongan ibu-ibu kampung. Alamak... bagaimana membuat mulut-mulut itu mingkem?

Dan tahukah, aku merasa semakin hari semakin banyak mulut-mulut bersuara. Sebagai ibu muda alias mahmud, aku sering terbawa emosi.

"Bawa ke dokter anak, gih! Nanti keburu telat, "

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun