Mohon tunggu...
MomAbel
MomAbel Mohon Tunggu... Apoteker - Mom of 2

Belajar menulis untuk berbagi... #wisatakeluarga ✉ ririn.lantang21@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

[Refleksi Akhir Tahun] Menari dalam Hujan di Tahun 2020

31 Desember 2020   12:57 Diperbarui: 31 Desember 2020   13:29 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi (Diunduh dari pixabay.com)

Namun sayang, baru saja menuruni jalan untuk antri, hujan deras turun. Kali itu hujan yang sangat deras dan berangin. Petugas pun memberi tahu tentang penutupan entry ke taman Jurassic karena memang tidak memungkinkan.

Mungkin karena harapan saya terlalu besar, saya sangat kesal dan bersungut-sungut. Sial, begitu kata saya dalam hati. Hujan yang begitu besar seperti waktu itu tentu tidak berhenti dengan cepat. Mungkinkah semesta tidak merestui kembali? Hmmm...

Untuk menghilangkan rasa kecewa, kami menuju museum Musik Dunia dan Legend Star yang indoor dan semi outdoor. Tentu saya tetap berharap hujan berhenti dan kami bisa ke Dinopark. Tapi ternyata hujan sungguh deras dan besar. Bahkan beberapa tempat di museum Musik Dunia bocor dan air menetes dari plafon.

Ah sudahlah, begitu kata hati saya yang sudah pupus harapan. Hingga sore, entry ke taman Jurassic belum dibuka. Kami sudah bosan juga dan ingin kembali ke hotel.

Nah, menjelang malam sekitar pukul 5.30 tiba-tiba entry ke taman Jurassic dibuka. Hujan besar sudah reda. Hanya gerimis kecil masih bertahan.

Suami bilang, "Ayo nggak apa, gerimis dikit kok!" Kami pun ikut mengantri. Tak banyak antrian karena bisa jadi orang sudah banyak yang pulang. Gerimis besar dan hujan besar masih "mengancam", tapi suami bilang tak apa dan "Let it be.."

Ketika berada dalam kereta raksasa untuk yang membawa kami Jelajah Lima Zaman, tiba-tiba turun hujan kecil. Rasanya campur aduk. Area Dinopark ini hampir semua berupa area terbuka. Tentu saya menjadi kuatir dengan anak-anak. Ada ketakutan kalau mereka sakit setelah liburan ini.

Herannya, anak-anak terlihat santai menikmati pemandangan Dinosaurus dengan latar langit senja yang meremang. Turun dari kereta, kami menuju ke wahana Rimba. Kami berjalan bersama melihat aneka miniatur spesies dinosaurus.

Pemandangan sore di Dino Park 31/12/2019 (Foto : pribadi)
Pemandangan sore di Dino Park 31/12/2019 (Foto : pribadi)
Hari sudah gelap, jalanan pun basah, gerimis masih setia membasahi bumi. Tak ada opsi lain, kami jalan sekalian keluar dan masih sempat berfoto beberapa kali. 

Hati saya masih belum berdamai. Bawaannya ingin menggerutu saja. Namun, anak-anak tak terlihat sedikitpun mengeluh. Mereka antusias dan tetap ceria. Bahkan keduanya tak mau memakai topi. Si Bungsu berulang kali saya pakaikan topi selalu dilepas dan dibuang. Dia juga tidak mau duduk di stroller dan lebih senang jalan sendiri.

Waktu itu si bungsu belum lancar berbicara, tapi rona mukanya terlihat senang. Si sulung sih jangan ditanya, dia malah bilang "enak hujan-hujan". Yang membuat saya kaget lagi, mereka berdua justru main air. Tiap ada genangan di jalan, langsung main berdua ciprat-ciprat air dengan sepatunya.

"Sudah nikmati, mereka saja senang kok... kamu cari apa lagi?" kata suami saya waktu itu. DEG! "Iya juga ya?" sahut saya. Ah, mungkin saya ini memang tipe saklek dan kaku. Segala sesuatu maunya begini dan begitu. Sebagai pasangan, suami mungkin paham sifat saya hehehe...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun