Mohon tunggu...
MomAbel
MomAbel Mohon Tunggu... Apoteker - Mom of 2

Belajar menulis untuk berbagi... #wisatakeluarga ✉ ririn.lantang21@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tragedi Kelabu Mr. Liu

9 Agustus 2020   18:54 Diperbarui: 9 Agustus 2020   19:02 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Ilustrasi (Dokumen Pribadi)

Rumah itu masih sepi seperti kemarin. Pintu garasi masih terbuka, satu kursi coklat masih di teras, dan pita kuning mengikat dua gerendel pintu kembarnya. 

Aku pun tepekur, sepertinya ada sesuatu terjadi sama Mr. Liu yang sudah 5 hari tak ada kabar. Mr. Liu adalah tetangga satu blok denganku. Semua orang tahu, meski tak semua mengenalnya dengan baik. Namun, hampir semua orang di cluster perumahan ini pernah melihatnya karena setiap pagi dia selalu olahraga jalan kaki mengelilingi cluster.

Aku pun sering bertemu ketika jalan pagi. Biasanya dia akan menyapa dengan gerak tubuhnya yang kaku dan "pelit". Kubilang pelit karena sapaan tersebut hanya berupa anggukan yang sangat sedikit. Tapi sudahlah, menurutku itu sudah sopan dan baik.

Sewaktu anak-anak libur sekolah kemarin, hampir tiap hari aku berpapasan ketika jalan pagi. Kadang aku berjalan di belakangnya, atau jika aku di depannya paling tak lama kemudian dia akan mendahuluiku. Memang sepertinya dia sudah biasa jalan kaki di negeri asalnya sehingga jalannya cepat.

Karena itulah, ketika hari Minggu siang suamiku minta ijin akan ke rumah Mr. Liu, aku pun mengiyakan.

"Aku ke rumah Mr. Liu dulu sama bapak-bapak. Mau buka paksa pintu rumahnya atas permintaan istrinya. Katanya sudah tiga hari nggak bisa dihubungi," kata suamiku.

"Waduh, jangan-jangan sakit! Pantesan kemarin sama hari ini aku nggak ketemu waktu jalan pagi. Oke... ya sudah. Pergi saja!" sahutku.

Suamiku pun bergegas keluar rumah. Dalam hatiku, aku berpikir jangan-jangan Mr. Liu kena serangan jantung, atau jangan-jangan kena covid-19. Hmmm, mungkin saja kan?

Sepulang dari rumah Mr. Liu, seperti biasa naluri ibu-ibu bawel sepertiku langsung menginterogasi suami apa hasilnya.

"Orangnya nggak ada. Rumahnya kosong. Ya sudah to," begitu kata suamiku.

"Oh syukurlah, takutnya kenapa-kenapa. Hari gini gitu... Pergi kali ya?" sahutku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun