Mohon tunggu...
MomAbel
MomAbel Mohon Tunggu... Apoteker - Mom of 2

Belajar menulis untuk berbagi... #wisatakeluarga ✉ ririn.lantang21@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Ketua KPUD Kabupaten Bekasi Dilarikan ke Rumah Sakit, Kelelahan ?

7 Mei 2019   23:13 Diperbarui: 7 Mei 2019   23:42 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen : Urban Cikarang

Pemilu serentak 2019 berjalan lancar. Namun dibalik itu ada cerita sedih yang sudah seharusnya dievaluasi oleh pemerintah. Semua orang tahu pemilu kali ini melelahkan untuk petugas yang terlibat dalam pesta demokrasi ini. Jumlah KPPS, Panwas, dan polisi yang meninggal mencapai ratusan. (Sumber : disini)

Tak perlu jauh-jauh, dua hari setelah pemilu, bibi yang membantu saya di rumah menceritakan bahwa suaminya sakit. Benar-benar tepar sampai tidak bisa bangun. Suami bibi memang menjadi salah satu petugas KPPS di kampungnya. 

Ketika saya tanya sampai jam berapa penghitungan suara di TPS-nya, jawabnya sampai jam 2 pagi baru selesai.

"Telat makan kayaknya, Bu.. terus begadang dan capek dari pagi. Penghitungan selesai jam 2 pagi, " jelasnya.

Waktu itu saya langsung "mak deg" semacam tertampar. Oh iya ya, saya sih enak-enak saja sebagai pemilih. Saya tinggal datang, coblos, selfie dan pulang menikmati liburan. Bagaimana dengan KPPS yang bertugas? Mereka berjuang hingga malam untuk melakukan  penghitungan suara. 

Masalahnya pemilu kali ini ada 5 kotak suara yang harus dihitung dan direkapitulasi. Njelimet dan nggak kelar-kelar! Sementara itu di media sosial dan WA grup, semua orang riuh saling bertukar informasi hasil rekapitulasi untuk pilpres di TPSnya. Untuk pilihan legislatif sepertinya abai saja.

Dan malam ini, dua puluh hari setelah pemilu, cerita sedih kembali terdengar. Dilansir dari instagram Urban Cikarang, Ketua KPU Kabupaten Bekasi dilarikan ke rumah sakit. Malam ini sekitar jam 19.00, Jajang Wahyudin yang tengah memimpin sidang pleno hasil penghitungan suara tiba-tiba pingsan. Sangat mungkin dikarenakan oleh kelelahan dan kurang istirahat. 

Berita ini seolah menambah daftar panjang korban pemilu serentak. Menurut saya tidak ada pilihan lagi, pemilu 2024 jangan dilakukan secara serentak. Pemilihan legislatif dan pemilihan presiden sudah saatnya dilakukan dengan waktu yang berbeda. Beban kerja mulai orang-orang yang terlibat didalamnya sangat besar dan melelahkan.

Teriring doa semoga pak Jajang Wahyudin cepat pulih dan sehat kembali. Amin

Cikarang, 7 Mei 2019

Sumber : Urban Cikarang

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun