Mohon tunggu...
MomAbel
MomAbel Mohon Tunggu... Apoteker - Mom of 2

Belajar menulis untuk berbagi... #wisatakeluarga ✉ ririn.lantang21@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Dengan Hati Kupilih Jokowi

14 April 2019   01:00 Diperbarui: 14 April 2019   06:50 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : news.detik.com

"Pak Jokowiiii..." panggil suami saya.

Benar-benar nekat suami saya berteriak memanggil. Dan tidak disangka sama sekali, pak Jokowi membalas sapaan itu dengan tersenyum dan melambaikan tangannya ke arah kami. Beliau mendengar dan merespon. Wow!

Duh, rasanya nyes.. ada rasa tak percaya. Benarkah itu pak Jokowi? Kok mau-maunya membalas sapaan rakyat biasa? Buat saya yang hanya rakyat biasa ---cuma kaleng-kaleng--, rasanya terharu dan bahagia dengan balasan pak Jokowi. Baru kali ini presiden sangat merakyat dan mencintai rakyatnya.

Mungkin sebagian pembaca akan bertanya-tanya keobjektifan pendapat saya. Bisa jadi saya terlalu subyektif dan baper. Baiklah, saya akan bandingkan dengan presiden pilihan saya sebelumnya. Sebelum pindah di tahun 2012, saya tinggal di Cibubur Country Cikeas, tak jauh dari kediaman pribadi beliau. Sebagai rakyat biasa hanya "kebagian" jatah melihat iring-iringan mobilnya saja.

Saya pernah mencoba mendekat ke kompleksnya. Hasilnya langsung ditanya paspampres mau kemana, ada apa, dan seterusnya. Disini saya bukan bermaksud menjelekkan. Toh memang tidak ada yang salah dengan sistem tersebut. Memang aturannya seperti itu.

Disini saya hanya ingin menyampaikan bahwa rakyat biasa meskipun tinggal tak jauh dari kediaman pribadinya tak otomatis bisa langsung melihat presidennya. Ibaratnya tak terjangkau dan tak tersentuh.

Bagaimana presiden sebelumnya lagi? Wah, jaman saya kuliah beliau datang ke kampus. Sebagai mahasiswa pas-pasan yang jalan kaki ke kampus, saya sengsara. Bayangkan, kampus saya tepat di seberang gedung pusat. Gara-gara ditutup, saya harus memutar jauh dan melipir melewati fakultas lain.

Yang sebelumnya lagi dan lagi? Hmmm... rasanya cuma liat lewat layar kaca ya, pemirsa hehehe Di pikiran saya, yang bisa bertemu dan bersalaman dengan presiden harus orang penting, orang hebat, atau orang berprestasi.

Beda dengan pak Jokowi, baru kali ini presiden mau menyapa rakyat secara langsung. Melihat senyum presiden saja sudah bahagia, apalagi bisa salaman. Paspampres juga tidak kaku dan menakutkan.

Waktu di Kebun Raya Bogor, apakah hanya saya yang heboh kegirangan? Tidak. Setelah itu banyak pengunjung berdatangan. Beberapa ibu-ibu malah tidak hanya memanggil pak Jokowi, tapi bilang ke paspampres supaya pak Jokowi keluar istana hihihi

Memang setelah selesai berlatih panahan, pak Jokowi keluar istana untuk jogging. Kebahagiaan saya bertambah bisa berfoto dengan beliau. Anak saya pun bisa bersalaman langsung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun