Mohon tunggu...
MomAbel
MomAbel Mohon Tunggu... Apoteker - Mom of 2

Belajar menulis untuk berbagi... #wisatakeluarga ✉ ririn.lantang21@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Camping ala "Indian" di Kaki Gunung Salak

8 April 2018   07:00 Diperbarui: 8 April 2018   15:24 2778
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beberapa Aktivitas untuk Anak (Dok. Pribadi)

Rintik hujan turun dari langit siang itu ketika kami tiba di sana. Perjalanan kami tempuh selama kurang lebih 1 jam dari kota Bogor. Jalan yang menanjak dan sedikit berkelok kami lalui dengan lancar. Hanya di satu-dua titik jalan rusak karena lubang. Itupun bukan lubang besar dan parah. Hati saya lega ketika melihat petunjuk besar menuju ke: "The Higland Park Resort Hotel". Tak sampai 10 menit, kami sampai ke tempat tujuan kami untuk camping.

Liburan kali ini kami ingin mencoba camping sesuai keinginan anak. Tentu saja bukan camping yang sesungguhnya seperti anak Pramuka. Yup, kami camping "ala-ala" yang lebih dikenal sebagai glamping (glamour camping).

Camping ala Indian
Sebenarnya resort ini terkenal dengan Mongolian Camp-nya, namun sekarang sudah punya camp bergaya Indian yaitu Apache Camp. Mongolian Camp berkapasitas 6-8 orang, sedangkan Apache untuk 2-4 orang. Untuk keluarga kecil saya, jelas lebih cocok mengambil Apache Camp. Selain itu, menurut saya bentuk kemah Apache lebih menarik, apalagi letaknya paling atas dan lebih dekat dengan Gunung Salak.

Mongolian Camp (Dok. Pribadi)
Mongolian Camp (Dok. Pribadi)
Apache Camp (Dok. Pribadi)
Apache Camp (Dok. Pribadi)
Tempat tidur di Apache Camp berupa tempat tidur ukuran queen. Ada 2 sofabed yang bisa dibuat menjadi bed tambahan. Anak-anak lebih suka dengan bed tambahan ini. Jika dilihat, camp ini sebenarnya tak ubahnya seperti kamar hotel lengkap dengan kamar mandi dengan air panas dan perlengkapan lainnya.
Lamar di Apache Camp (Dok. Pribadi)
Lamar di Apache Camp (Dok. Pribadi)
Beruntung, hujan berhenti sebelum sore hari sehingga kami menyempatkan jalan-jalan sore menikmati matahari terbenam. Anak-anak senang bermain di alam terbuka. Udara terasa segar dan bebas polusi. 

Diluar perkiraan saya, ternyata udara disana tidak sampai dingin sekali. Kami masih bisa jalan-jalan dengan pakaian biasa tanpa jaket. Udara menjadi dingin ketika malam menjelang pagi.

Susana senja sore hari (Dok. Pribadi)
Susana senja sore hari (Dok. Pribadi)
Jalan-jalan pagi
Anak-anak tidur nyenyak dengan selimut semalaman. Karenanya, keesokan harinya mereka bangun pagi dengan segar. Supaya berasa camping, saya memilih jalan pagi daripada menumpang mobil shuttle menuju ke restoran untuk sarapan pagi. Jalan pagi sembari menikmati udara pagi pegunungan membuat kami santai.

Asyik juga melewati kebun bunga aster, mawar kandang kuda, kemudian Mongolian Camp. Ah, kami pun merasa wajib mengambil potret keluarga dengan latar belakang Gunung Salak. Pagi itu, Gunung Salak terlihat gagah dengan tanpa awan yang menutupi puncaknya.

Suasana pagi hari (Dok. Pribadi)
Suasana pagi hari (Dok. Pribadi)
Restoran untuk sarapan berada di lantai 2 gedung terdepan resort ini. Ketika makan malam, terasa romantis dengan pendar lampu-lampu di tangga dekat kolam renang. Namun saat pagi, restoran terasa eksotis karena pemandangan gunung Salak terlihat indah. Melalui kaca bening membuat kita seperti sedang berada di resort mewah.

Aktivitas camping
Setelah sarapan, saya langsung ditagih anak untuk main playground. Tidak terasa main kesana-sini hingga siang. Banyak aktivitas loh untuk anak-anak. Beberapa berbayar tapi banyak juga yang free.

Saya memanfaatkan aktivitas permainan yang free. Ada playground, outbound, permainan ular-tangga, panahan balon, melukis caping, trampolin, dan renang di mini waterbom. Mini waterbom di sini dilengkapi seluncuran dan ember tumpah. Teriknya mentari siang itu tak menyurutkan semangat anak-anak untuk bermain. Sebagai orang tua, meskipun lelah tapi saya bersyukur bisa menyenangkan anak-anak sekalian untuk family-bonding.

Beberapa Aktivitas untuk Anak (Dok. Pribadi)
Beberapa Aktivitas untuk Anak (Dok. Pribadi)
Waterbom (Dok. Pribadi)
Waterbom (Dok. Pribadi)
Easter Egg hunting
Berhubung hari itu Jumat Agung, pihak resort mengadakan acara berburu telur Paskah (meskipun belum Paskah sebenarnya). Seru juga buat anak-anak berkeliling di areal taman selama 15 menit untuk mengumpulkan telur. Hadiahnya lumayan sekali, dari voucher permainan sampai potongan untuk menginap.
Easter Egg Hunting (Dok. Pribadi)
Easter Egg Hunting (Dok. Pribadi)
Ketika egg hunting, anak saya mendapat 7 telur dan setelah diundi dapat hadiah berupa 2 voucher aktivitas. Rejeki keluarga kece gitu! Hihihi.

Driving Range dan Bike Riding (Dok. Pribadi)
Driving Range dan Bike Riding (Dok. Pribadi)
Untuk driving range, kita diberi jatah 100 bola. Anak saya seneng main pukul bola dan betah banget. Pokoknya sampai puas. Sedangkan untuk bike riding, hanya bisa untuk anak yang sudah remaja atau orang tua karena ukuran sepedanya besar. Akhirnya dengan terpaksa, saya yang mencobanya. Sudah mengenakan helm dan pasang pengaman, saya nyaris balik badan. Bagaimana tidak serem, naik sepeda di ketinggian dengan lintasan berupa seutas tali seperti itu? Ngeri-ngeri sedap rasanya hahaha.... Hmmm jadi mikir foto-foto kekinian instagram itu ternyata seperti itu! Duh, kalau nggak gratis saya mending duduk manis makan kentang goreng hihihi...

Kesan glamping
Menurut saya, glamping merupakan alternatif camping yang aman, praktis, dan tidak ribet. Sangat cocok untuk keluarga yang masih mempunyai bayi atau balita karena sama seperti menginap di hotel. Setidaknya memberi gambaran ke anak kecil yang usianya belum cukup untuk camping sendiri di alam terbuka. Dengan glamping, mereka tidak rewel dan bisa tidur nyenyak semalaman.

Rencana awal saya, setelah check out dari tempat ini, saya ingin mengajak anak-anak ke Curug Nangka yang hanya berjarak 1 Km saja. Akan tetapi, setelah check out kami masih bermain driving range. Setelah itu juga main playground lagi (anak-anak nggak ada bosannya). Akhirnya kami kesorean dan memutuskan untuk kembali ke Bogor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun