Mohon tunggu...
Malinda Sari Sembiring
Malinda Sari Sembiring Mohon Tunggu... Dosen - Nothing is impossible because anything is possible if you believe

Sociopreneur for @sangerlearning| Fulltime Learner- Accounting Lecturer| Ig/twitter @mssembiring_

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Obsesi Sang Penulis yang Berujung Maut

9 April 2013   21:36 Diperbarui: 7 Oktober 2015   09:45 1013
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Investigasi lebih dalam yang dilakukan Ellison menemukan fakta bahwa dalam tiap video terdapat sesosok manusia bertopeng mengenakan jubah hitam dan sebuah simbol yang menandakan suatu kepercayaan disebut Bughuul, sebuah kepercayaan bangsa Babylonia tentang pengambilan jiwa anak-anak untuk pemujaan.

Dibantu oleh seorang polisi yang mengagumi buku Ellison sebelumnya, Kentucky Blood, Ellison menyadari sebuah pola di mana keluarga Stephanie sebelumnya pindah dari rumah keluarga lain yang juga menjadi korban pembunuhan. Saat ini Scott sudah memberikan kode kepada penonton, giliran selanjutnya adalah Keluarga Oswald ketika mereka memutuskan untuk meninggalkan rumah keluarga Stephanie.

Ellison yang terlanjur shock dengan video-video yang ditontonnya memutuskan membakar semua rol film beserta pemutar film dan menghentikan penulisan buku tentang pembunuhan keluarga Stephanie. Ellison yang panik langsung memboyong keluarganya pindah ke rumah mereka yang lama, berharap mimpi buruk tentang pembunuhan berantai itu hilang dari kehidupannya.

Saat masa pindah, Ellison malah menemukan kotak berisi video dan alat pemutar film di loteng rumahnya. Kotak tersebut berisi extended version dari video yang pernah dilihat Ellison di rumah keluarga Stephanie.

Menit-menit akhir rol film berputar, Scott mulai menunjukkan fakta yang membuat penonton akan tercengang. Seperti kebanyakan film barat yang tak menuntaskan kejahatan di akhir cerita, Sinister berakhir dengan kematian Ellison dan keluarga di mana pembunuhan ini tak lain dilakukan oleh Ashley (Clare Foley), anak bungsu Ellison. Sama halnya dengan tiap anak yang dinyatakan hilang, mereka yang melakukan pembunuhan keji lewat pengaruh dari Bughuul seperti ditampilkan dalam extended version yang ditemukan Ellison.

Tegang. Hal inilah yang diharapkan Scott dialami oleh penonton sepanjang film berdurasi 105 menit ini diputar. Film ini pun layak jadi tantangan bagi yang mengaku pecinta film horor. Alur cerita yang misterius membuat film ini layak disejajarkan dengan keseraman film genre thriller lain seperti Insidious (2011) maupun Silent Hill II (2012). Sayangnya, tak seberuntung Insidious dan Silent Hill II, Sinister minim promosi terbukti dari budget yang terbilang kecil.

Namun, tak perlu ragu untuk menjadikan film ini pilihan karena jalan ceritanya yang akan membuat kita deg-degan sepanjang pemutarannya. Menunjukkan pada kita tentang investigasi ala polisi yang dilakukan hanya untuk menghasilkan sebuah tulisan. Betapa Ellison tak menyerah atas fakta-fakta yang ada. Walaupun Ellison tak mampu merampungkan bukunya, tapi rasa keingintahuan dan investigasi ala Ellison perlu ditiru bagi kita yang mengaku suka menulis cerita fakta ala In Cold Blood karya Truman Capote yang beberapa kali disebut Ellison sebagai landasan baginya menelusuri pembunuhan keluarga Stephanie.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun