Selain itu, mereka juga mengklaim bahwa metode ini jauh lebih lebih toleran dibandingkan metode sebelumnya. Bahkan ExxonMobil mengklaim mampu mengubah plastik dengan campuran komplek kotor dan terkontaminasi menjadi plastik yang baru.
Kenyataannya, advanced recycling menghasilkan plastik baru dengan kualitas yang baik ketika bahan yang digunakan itu bersih dan homogen. Bahan yang digunakan berasal dari limbah plastik pasca-industri seperti sisa produksi, produk cacat, atau limbah industri lainnya. Yang dimana lebih bersih dan seragam.Â
Feedstock has essentially come from internal, post-industrial plant scrap, not something that’s been out in the consumer world.-President of Assosciation Plastic Recyclers
Sementara untuk mengelola limbah plastik pasca-konsumen, terutama limbah rumah tangga yang cenderung kotor dan tercampur itu membutuhkan biaya yang sangat mahal. Sehingga industri plastik lebih memilih menggunakan limbah industri.
Ditambah, limbah pasca-konsumen rentang terkena kontaminasi dari kotoran atau makanan yang nantinya akan meningkatkan tingkat arang dan abu yang tinggi. Artinya, ketika proses pemanasan akan menghasilkan residu yang memungkinkan merusak peralatan dan menurunkan kualitas produk. Yang pada akhirnya menambah beban biaya produksi.
Limbah plastik yang terkontimasi masih menjadi musuh utama dalam proses advanced recycling, sehingga industri plastik tetap ketergantungan terhadap limbah industri yang cenderung bersih dan homogen untuk digunakan dalam proses advanced recycling.
Menariknya lagi, keberadaan advanced reycling ini bukan datang sebagai pelengkap atau penyempurna mechanical recycling melainkan sebagai kompetitor. Kedua metode sama-sama kesulitan untuk mengelola sampah yang terkontaminasi. Alhasil, muncul persaingan bahan baku limpah plastik industri dan limbah plastik yang terkontaminasi tetap berakhir di pembuangan sampah.
Advanced Recycling Tidak Ramah Lingkungan
Industri plastik memposisikan advanced recycling sebagai sesuatu yang ramah lingkungan. Sejalan dengan promosi dan iklan yang dilakukan oleh beberapa perusahaan plastik.
Bahkan American Chemistry Council (ACC) menyebut advanced recycling sebagai "win for the environment" karena mampu mengurangi lebih dari 100 persen emisi CO2 yang biasanya dihasilkan dari pengelolaan sampah.
Para ahli berkata lain. Sejak istilah advanced recycling mulai sering digunakan pada tahun 20217, Ellen MacArthur Foundation (EMF) mengindikasi adanya risiko polusi yang disebabkan oleh advanced recycling ini. EMF menyarankan untuk dilakukan penelitian lebih lanjut yang mendetail terkait dengan motode satu ini.