Mohon tunggu...
M. Ali Amiruddin
M. Ali Amiruddin Mohon Tunggu... Guru - Penulis Biasa

Warga negara biasa yang selalu belajar menjadi pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

TVOne, ILC Program Kaum Terpelajar atau Kaya?

18 Maret 2014   17:18 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:48 671
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Lama juga saya tidak melihat tayangan acara yang cukup menggiring pemirsa ini. Indonesia Lawyers Club (ILC) yang biasanya dapat saya tonton di televisi tanpa bayar, kini acara tersebut sudah tidak dapat saya temui. Acara yang dipandu oleh Karni Ilyas yang ditayangkan setiap selasa 19.30 ini hakekatnya sudah cukup memberikan pembelajaran bagi pemirsanya. Termasuk saya sebagai pemirsa yang selalu standby menanti acara yang cukup apik ini.

Akan tetapi, upaya saya untuk menonton acara bergengsi tersebut musti kandas, pasalnya karena tahun 2014 ini, ILC sudah bukan lagi acara kebanyakan karena TV One menggunakan fasilitas berbayar. Dan lebih berfokus pada livestreaming dengan biaya yang cukup mahal.

Program unggulan tvOne saat ini adalah Indonesia Lawyers Club, sebuah program talkshow yang dikemas secara interaktif dan apik untuk memberikan pembelajaran hukum bagi para pemirsanya. Program unggulan tvOne saat ini adalah Indonesia Lawyers Club, sebuah program talkshow yang dikemas secara interaktif dan apik untuk memberikan pembelajaran hukum bagi para pemirsanya.

Karena fasilitas tersebut sudah berbayar, maka secara otomatis hanya pemirsa yang membeli fasilitas berbayar saja yang dapat menikmatinya. Berbeda dengan masyarakat kebanyakan yang hanya mampu menggunakan fasilitas gratis.

Melihat fenomena televisi berbayar, hakekatnya perusahaan broadcasting sudah menempatkan dirinya hanya pada kelompok konsumen berduit dan elit. Sehingga jangan berharap siapapun yang tak mampu membeli antena khusus tersebut dapat menikmati acara yang cukup memancing spirit penonton yang haus akan informasi faktual dan aktual dari sisi hukum dan persoalan parlemen.

Acara yang cukup menarik perhatian kritikus dan para akademisi ini pun tak sedikit menuai kritikan terkait komentar dan isi pembicaraan dari para pr-aktisi, baik berkaitan dengan sebuah pola pikir dalam memahami isu-isu aktual, selain itu karena terkesan blak-blakan. Karena faktor inilah, sedikit banyak masyarakat yang awalnya tidak cukup memahami konsep politik dan hukum, mulai terpancing dan semakin memahami kasus hukum dan politik yang tengah hangat-hangatnya dibicarakan dalam siaran berita nasional.

Boleh jadi TVOne sebagai TVnya Group Bakri  ini ingin menayangkan acara diskusi (debat) politik dan hukum ini hanya golongan tertentu dan tidak layak ditonton oleh masyarakat kebanyakan. Tentu saja dampaknya akan menyulut reaksi yang beragam dari para penggemarnya.

Namun demikian, di era informasi yang serba gratis ini, sepertinya TVOne menganggap acara taersebut cukup bonafide sehingga hanya orang-orang kaya dan elit saja yang dapat menikmati sajian acara tersebut. Tentu saja ada banyak alasan yang mendukungnya termasuk minimnya penghasilan TVOne melalui jalur iklan.

Akan tetapi boleh jadi pihak manajemen beranggapan acara yang cukup bergengsi tersebut tak sepantasnya ditonton sepotong-sepotong karena adanya tayangan iklan yang membayar mereka.

Acara talkshow yang benar-benar membuka nalar dan pengetahuan pemirsanya sejatinya pantas ditonton oleh semua orang, bukan semata-mata mengejar profit, sehingga pendidikan politik dan hukum pun sampai di kalangan bawah di negeri ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun