Boleh jadi anak tersebut sudah hapal, waktu atau saat mereka harus menerima makanan bergizi tersebut.Â
Satu sisi terlihat lucu, tapi nampak sekali, respon yang baik dari anak tersebut ketika menerima program yang baik ini.
Dan yang lebih mengesankan lagi, ketika biasanya di siang hari mereka nampak lemah, lesu dan terlihat panik ingin pulang, tapi berkat MBG ini wajah anak-anak masih terlihat cerah dan tubuh mereka pun terlihat masih kuat dan sehat.
Ketika dampak positif MBG harus berhadapan dengan penilaian negatif dari berbagai pihak
Apa yang terjadi di luar  dari antusiasme anak-anak disabilitas ketika menerima MBG tersebut, ternyata muncul pula penilaian-penilaian negatif dari sebagian masyarakat kita.Â
Tidak hanya dari masyarakat dari orang tua penerima MBG ini, karena para tokoh publik ada pula yang mengecam dan meminta program ini dihentikan dengan alasan keamanan dan butuh evaluasi.
Benar, dan saya menilai sikap ini adalah refleksi dari adanya kasus-kasus yang muncul di sekolah. Saat ini sudah ratusan atau mungkin ribuan korban keracunan yang mengalami efek buruk bagi tubuh para siswa tersebut, baik dari yang langsung mengalami sakit perut dan muntah setelah mengkonsumsi, atau mereka yang diam-diam tidak melaporkan kejadian itu ke sekolah, tapi mengalami sakit perut ketika telah sampai di rumah.
Tentu saja, apa yang dialami anak-anak penikmat MBG ini menjadi korban yang tidak bisa kita abaikan. Jika satu saja yang keracunan, maka dapat dipastikan ada yang tidak beres dari makanan itu. Apalagi ada ribuan korban yang kita tidak tahu dari mana sumber racun atau zat yang membuat mereka keracunan. Apakah murni makanan basi atau tidak layak konsumsi atau ada ulah personal yang sejatinya tidak ingin program Bapak Presiden ini sukses bagi rakyatnya.
Terlepas ini ada kaitannya dengan urusan politis, ekonomi, kesengajaan atau ketidaksengajaan ketika mengolah dan mendistribusikan makanan sehat ini, yang perlu dicatat adalah sedikit pun dan sekecil apa pun efek yang ditimbulkan dari makanan ini harus ditindaklanjuti dan diberikan evaluasi secara komprehensif. Tentu saja melibatkan berbagai pihak yang mendapatkan legalitas formal dalam mengelola MBG ini.
Menimbang kandungan gizi dan makanan yang layak dikonsumsi anak-anak disabilitas
Kumparan dalam rilisnya yang berjudul: "Ini Makanan Yang Sebaiknya Dihindari oleh Anak-anak Berkebutuhan Khusus", menyebutkan bahwa ada beberapa makanan yang memang tidak boleh dikonsumsi oleh anak-anak berkebutuhan khusus atau anak disabilitas. Di mana ada jenis-jenis makanan yang memang diupayakan untuk tidak diberikan pada mereka.
Hal ini karena efek yang ditimbulkan cukup signifikan, adanya respon prilaku yang berubah karena terpicu oleh kandungan makanan-makanan tersebut, seperti misalnya anak Autis yang bisa jadi karena makanan yang tidak diperbolehkan itu akan mengalami reaksi yang lebih aktif dari biasanya, serta sulit untuk dikendalikan.Â