Meskipun demikian, dari pendapatan tersebut, tentu pemerintah kita akan mendapatkan pajak yang tidak sedikit, yang nilainya juga besar. Akan tetapi apakah Tiktok transparan dalam menyampaikan laporan keuangan dan pembayaran pajaknya?
Namun, bagaimana dengan pengguna ecek-ecek yang terus berhayal akan menjadi kaya dengan algoritma yang tidak mudah ditebak dan berubah-ubah seiring waktu. Itulah hebatnya tiktok yang akan selalu mampu mengikat penggunanya agar terus menggunakannya dan bagaimana mereka tak lepas dari cengkraman bisnis yang cukup menggiurkan ini.
Pengguna hanya diberikan rayuan dan janji-janji manis bakalan sukses menjadi konten kreator dan affiliator, tapi janji tinggal janji yang seringkali hanya imajinasi penggunanya.
Jika ada pengguna tiktok yang bisa berhasil yang pasti dia harus banyak merogoh kocek yang dalam dalam beriklan dan itu tak sebanding dengan pendapatannya.
Boleh berhayal sukses di Tiktok, tapi harus siap "jual diri"
Apa yang saya katakan di sini bukan bermaksud mendiskreditkan pengguna tiktok dengan sifat yang negatif, karena maksud di sini adalah bahwa mereka harus peras keringat dan banting tulang dengan modal besar jika ingin sukses nyari cuan dari aplikasi hitam ini.
Mengapa? Ya seperti pada bahasan di atas, bahwa tidak mudah mendapatkan keuntungan jika hanya modal dengkul. Jika modal uangnya besar maka otomatis akan membuat tayangan video juga tinggi.Â
Namun sayang sekali, meskipun tayangan video yang tinggi, jika kontennya biasa-biasa saja dan tidak menarik apalagi hanya ecek-ecek, maka jangan berharap mendapatkan penghasilan lebih.
Apalagi bagi affiliator yang harga produknya bisa dibuat semurah mungkin oleh seller. Ada harga yang tadinya mahal, ketika kita beriklan tiba-tiba ada yang lebih murah di tangan toko lain. Yang tentu saja iklan yang sudah kita bayar akan sia-sia. Pembeli akan dengan mudahnya menentukan pilihan, memilih harga yang lebih murah.Â
Inilah yang menjadikan para affiliator merasa dirugikan oleh seller. Mereka berharap mendapat komisi dari penjualan, karena produk yang tawarkan ternyata ada yang lebih murah, maka akan sulit menarik para pembeli.
Affiliator rugi karena membuang kuota data, waktu membuat konten dan kerugian karena mereka memasarkan produk orang lain tapi tak mendapatkan imbalan atau komisi serupiah pun. Meskipun ada yang mengaku mendapatkan penghasilan yang tinggi, yang pasti tidak lebih dari 10 persen pengguna yang berhasil.
Ya, semoga saja apa yang saya ceritakan di tulisan ini hanyalah asumsi dan tebak-tebakan saja, karena jika ini benar terjadi dan para affiliator bertahan, maka alamat kerugian akan semakin besar tapi tanpa disadari oleh penggunanya.