Mohon tunggu...
M. Ali Amiruddin
M. Ali Amiruddin Mohon Tunggu... Guru - Penulis Biasa

Warga negara biasa yang selalu belajar menjadi pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Basa-Basi, Positif dan Negatifnya

27 April 2022   20:19 Diperbarui: 1 Mei 2022   09:47 2541
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi basa basi saat kumpul keluarga (Sumber: Shutterstock)

Setiap manusia memiliki kecenderungan yang berbeda-beda. Ada yang ada apanya, apa adanya, dan ada pula yang dengan penuh basa-basi. 

Basa-basi adalah ucapan yang sejatinya sebagai pemanis bibir dan pelengkap canda ria bersama orang-orang di sekelilingnya.

Bagi daerah tertentu basa-basi dianggap sebagai pola prilaku yang sopan, karena untuk mencitrakan diri sebagai sosok yang supel, ramah dan mudah bergaul. Bahkan tidak sedikit masyarakat kita menganggap tanpa basa-basi ibarat kopi tanpa gula dan sayur tanpa garam, hambar rasanya. 

Seperti sedikit contoh ketika kita hendak menawarkan sesuatu, banyak yang sebenarnya tidak bermaksud menawarkan miliknya, tapi karena menjaga image kesopanan, lantas ia pun menyampaikan basa-basinya. Kalimat yang diucapkan seperti: "Ayo mas makan bareng kita!, atau "Ayo Pak, mampir nanti saya bikinkan kopi!"

Kalimat tersebut bisa jadi hanyalah sebuah basa-basi dan guyonan yang tujuannya agar pembicaraan dan suasana nampak selow dan tidak tegang. 

Baik tujuan  ajakan atau permintaan tersebut basa-basi, ternyata ada pula yang menjawab "Maaf Mas, saya kenyang!" Atau dengan istilah "Maaf saya tadi sudah sarapan. Silakan dinikmati!" Padahal kata-kata itu diucapkan tidak seratus persen dari lubuk hatinya yang terdalam, namun karena ingin menghormati atau menjaga rasa malu, kata-kata itupun diucapkan. 

Padahal terkadang apa yang diminta juga serius, namun yang menanggapi justru hanyalah basa-basi.

Namun tak jarang, basa-basi ini dianggap sesuatu yang percuma atau mubazir dalam sebuah obrolan teman. 

Orang-orang yang menghindari basa-basi biasanya to the point atau langsung pada sasarannya. Mengatakan sesuatu hanya pada inti persoalan, tidak banyak kata-kata yang tidak penting untuk diucapkan.

Seringkan kita mengajak seseorang untuk singgah ke rumah, "Mas, nanti mampir ya, pokoknya saya masakin yang enak deh!" Dan lawan bicaranya menjawab "Iya, insyaAllah saya mampir!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun