Mohon tunggu...
M. Ali Amiruddin
M. Ali Amiruddin Mohon Tunggu... Guru - Penulis Biasa

Warga negara biasa yang selalu belajar menjadi pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Aku, Anak Buah Kapal, Narkoba, dan Tante-tante Girang

24 Juli 2020   03:36 Diperbarui: 24 Juli 2020   16:43 1112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sayangnya meskipun saya selalu menolaknya, si pria tambun ini tak kurang akal kembali merayu dengan alasan karena menenangkan. Saya katakan bahwa saya tetap tidak tertarik. Selain itu karena niat saya adalah untuk bekerja dan bukan untuk senang-senang.

Lain narkoba, ada juga tante-tante girang

Percakapan narkoba saya anggap selesai dan si perayu gagal melancarkan aksinya. Eh, ternyata masih merayu dengan janji-janji akan bisa senang-senang dengan perempuan-perempuan nganggur.

Pria tersebut begitu meyakinkan ketika menjelaskan akan ada banyak tante-tante girang yang mau ditemani dengan imbalan sejumlah uang. Bagaimana ia menjelaskan bahwa di luar sana ada banyak kesenangan dan uang. Bahkan memberi contoh bahwa siapa yang bersedia maka mereka akan mendapatkan banyak uang.

Dalam fikiran saya gila juga nih orang, sudah gagal merayu pake narkoba, eh tiba-tiba merayu dengan tante girang. Apa nggak gila parah? Kataku.

Beruntungnya semua rayuan gombal saya abaikan. Tersebab karena sejak awal saya keluar dari rumah memang berniat cari kerja meskipun salah posisi karena ditipu.

Apakah ABK identik dengan narkoba dan tante girang? Jawaban saya tidak juga. Memang ada yang hobi mengoleksi nomer ponsel para perempuan kesepian. Tapi banyak juga yang jujur dan bekerja karena mencari nafkah.

Yang pasti, di dalam dunia kerja, ada banyak godaan. Entah wanita-wanita kesepian, minuman keras, narkoba dan lain sebagainya. Tapi sebagai manusia yang bertanggung jawab, hendaklah semua godaan harus diabaikan.

Dan catatan saya ketika menjadi ABK, kadang orang yang sikapnya ramah dan sok baik,  malah justru ingin memanfaatkan uang kita dan menjerumuskan ke dalam lubang kebinasaan. Seperti teman yang baru saya kenal yang justru ingin menghancurkan hidup saya. Bersyukur Tuhan masih melindungi.

SALAM

Nb. Pertama kali dipublish di KBM

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun