Ketika teman-teman kita yang awalnya tidak saling dikenali, tiba-tiba ingin menjalin bisnis atau kerjasama eh ternyata kerjasama itu dicurangi, maka otomatis kesepakatan akan rusak. Dan buntutnya pertemanan akan segera diakhiri.Â
Meskipun di dunia nyata tetap teman, tapi di dunia maya sepertinya harus dihapus saja selamanya. Teman di dunia nyata saja kadang tidak bisa dipercaya, apalagi di dunia maya, tentu kesempatan untuk "bermain-main" menjadi lebih gampang.
Kelima, Mantan yang menyakiti kita
Boleh jadi pandangan ini bisa sama bisa berbeda dengan orang kebanyakan. Karena bagaimanapun juga seorang mantan, entah mantan pacar atau mantan pasangan tentu meninggalkan hal-hal yang sangat menyakitkan. Meskipun acapkali sang mantan itu tidak meninggalkan cacat karena mugkin kesepakatan. Tapi menghindari hal-hal yang negatif karena persoalan yang lampau sepertinya harus dilakukan. Boleh jadi awalnya kita menerima siapa saja yang memang belum dikenali, tapi ketika ternyata mantan orang yang dulu pernah membuat kita terpuruk, maka ada baiknya segera dijauhi.Â
Bahkan bukan hanya mantan yang pernah membuat kita terpuruk, karena mereka yang pernah membuat kita bahagia saja semestinya dijauhi jika tidak bisa menghindari munculnya gejolak asmara kedua. Karena ini amat berbahaya bagi hubungan keluarga tentunya.
Keenam, Teman yang ingin membuka luka lama
Salah satu teman yang semestinya di-delet dari pertemanan adalah teman yang selalu ingin membuat kecewa. Nah, menemukan teman yang tipe ini memang agak runyam. Ketika kita ingin mengubur segala kenangan masa lalu yang sakit, ternyata di antara mereka justru mengorek luka lama. Sebuah situasi yang membuat kita jatuh dan terperosok dalam kehinaan misalnya. Atau sosok yang pernah membuat kita gagal.
Mungkin ada sih yang bisa menerima teman tipe ini, tapi ada baiknya orang-orang yang suka mengorek luka lama segera dihindari.
Gak mungkin juga kan, kita selalu dibebani oleh masa lalu yang tidak menyenangkan? Biarlah masa lalu menjadi kenangan, dan kita bangun masa depan yang lebih baik lagi.
Itulah beberapa alasan mengapa kita harus menghapus pertemanan. Meskipun dari hal-hal di atas mungkin ada yang tidak sependapat, tentu itu hak masing-masing personal.
Tetap menjalin pertemanan sebanyak-banyaknya dan sebaik-baiknya. Tapi perlu menjaga hal-hal yang bisa merusak nilai pertemanan itu. Boleh saja  memperbanyak pertemanan yang tentu akan bisa membangun kehidupan kita menjadi lebih baik lagi. Namun jika sebaliknya, sepertinya perlu dievaluasi lagi.
Salam