Mohon tunggu...
M. Ali Amiruddin
M. Ali Amiruddin Mohon Tunggu... Guru - Penulis Biasa

Warga negara biasa yang selalu belajar menjadi pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Terkait Warung Tetangga yang Paradoksal

18 April 2018   21:37 Diperbarui: 19 April 2018   09:14 1115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(suaramuhammadiyah.id)

Tidak ada diskriminasi antara warung "modern" dengan warung kecil

Sebagai masyarakat yang berkeadilan tentu tidak elok jika harus membeda-bedakan antara warung tetangga yang kecil dengan warung modern lantaran semua adalah aset bisnis yang turut menyumbang pajak pada negara. 

Biarlah mereka bertumbuh dengan aturan yang tetap ketat terkait kondisi produk, penempatan lokasi, dan tentu pembinaan yang benar. Harapannya warung kecil pun bisa mengikuti manjemen warung modern terkait kemampuan memenej usahanya hingga menjadi maju.

Selain itu semestinya antar warung kecil dan modern harus selalu bersinergi dalam menentukan standar harga jual sehingga tidak ada kesenjangan di dalamnya.

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun