Mohon tunggu...
Maksimus Masan Kian
Maksimus Masan Kian Mohon Tunggu... Guru - Guru Kampung

Pria

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kepala SMP Charis Itu Sarjana Teknik

2 Maret 2019   06:42 Diperbarui: 2 Maret 2019   16:30 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun Pada hal-hal tertentu yang memang membutuhkan pendapat saya sebagai Kasek, barulah saya berpendapat. Saya selalu menggugah mereka untuk terus berefleksi akan profesi mereka sebagai seorang guru yang bisa diguguh dan ditiru,"kata Santoso.

Tentang persoalan anak, Maria Santoso menjelaskan  bahwa persoalan anak bervariasi. Masalah itu seputar motivasi belajar yang kurang, tidak mengerjakan tugas yang diberikan guru, dan suport orang tua yang lemah.

Untuk setiap masalah yang dialami oleh siswa, Charis punya karakter dan format penanganan yang manusiawi dan umumnya berhasil. 

"Charis memiliki penanganan masalah siswa dengan mengedepankan yang namanya bimbingan konseling. Terkadang kita hanya menyelesaikan masalah semata-mata pada permukaannya, tanpa menggali di dasar yang menjadi akar masalah. 

Contoh, anak tidak mengerjakan Pekerjaan Rumah (PR). Guru memberi hukuman atas perbuatannya itu. Tetapi, siswa yang sama kembali melakukan hal yang sama. Ini menunjukan bahwa ada hal atau persoalan di dasar yang mesti digali dan diselesaikan. 

Persoalan siswa sesungguhnya adalah gunung es. Ada soal di dasar yang harus diselesaikan. Dan kami telah melewati itu dengan menemukan sekian banyak persoalan yang ada di dasar itu. Melalui bimbingan konseling, siswa yang bermasalah tadi bisa diselamatkan," tutur Maria.

Sedikitnya, ada 16 guru yang bekerja sama dengan Maria Santoso  dalam memajukan pendidikan di Charis, khususnya jenjang SMP. Keenam belas guru ini terdiri dari 10 guru perempuan dan 6 guru laki-laki.

Saat ditanya terkait urusan administrasi (baca:perangkat pembelajaran) yang "memasung" guru, dugaan Maria Santoso, mungkin itu perlu karena menjadi lampiran syarat sertifikasi guru (pelaporan) atau urusan formal lainnya. Baginya, sah-sah saja, asal tidak lalu membelenggu guru.

"Ini soal mind set atau pola pikir. Jika guru memahami dengan baik tugasnya, segala urusan administrasi itu mudah. Perangkat pembelajaran tidak lalu menjadi hal rumit yang membelenggu guru. Siapkan seperlunya yang mendukung eksen di kelas, desain metode dan model pembelajaran serta strategi yang pas, ramu bahan ajar yang mantap maka keberhasilan pembelajaran itu akan nyata,"kata Maria.

Pemilik rambut piran, kelahiran jember 10 Maret 1976 yang menjabat sebagai Kepala SMP Charis sejak 2014 yang lalu ini merasakan sungguh, tingginya rasa kekeluargaan di Lembaga Charis. 

"Ikatan kekeluargaan di Charis tidak ada duanya. Jiwa inilah yang mengikat seluruh kami menjadi pribadi yang cinta akan kekeluargaan dan mengedepankan pelayanan dengan hati. Tidak terasa ada atasan dan bawahan. Jalinan kerja sama yang tercipta benar-benar menciptakan iklim kerja yang kondusif. Ini bukan sekedar kata-kata manis, tetapi fakta dan sungguh tercipta di rumah ini. Rumah yang dibangun dengan hati. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun