Mohon tunggu...
Maksimus Abi
Maksimus Abi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi, Widya Sasana, Malang

Pernahkah kita melupakan kenanagan? Tetapi kita telah melupakan Tuhan!

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Enigma Misteri

3 September 2022   14:03 Diperbarui: 14 September 2022   09:24 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Siang tlah berganti malam

Sang surya kembali ke peraduan

Rembulan perlahan beredar

Memulai peraduanya 


Malam kian larut
Aku terbuai angan berkabut
Berteman sepi
Menatap weker berdetak takhenti

Kuraih selembar kertas
Yang tercecer di rak atas
Bertuliskan kalimat sebaris
Sebait kosa kata yang selaras

Huruf-huruf tak kukenal
Sungguh semrawut di kertas yang kumal
Mencuri perhatianku
Tuk kuraih dalam genggamanku

Kata-kata takdapat kueja
Entah tulisan siapa
Memuat makna apa
Aku terdiam seribu bahasa

Lalu kucoba baca setiap suku kata
Berusaha tuk menemukan sebuah kata
Mengendus makna dibalik setiap kata
Siapa tahu tersirat makna

Bak enigma huruf-huruf ajaib
Mengajak netra tuk bermain
Hati dan budi turut berperan
Mengais makna yang masih misteri

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun