Mohon tunggu...
Makruf Solla
Makruf Solla Mohon Tunggu... profesional -

Nobody Perfect, I'm Just A Limitted Editions

Selanjutnya

Tutup

Politik

SBY Merindukan Ada Anas Di Pilpres. Mungkinkah?

19 Mei 2014   23:54 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:21 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_336842" align="aligncenter" width="620" caption="Ilustrasi Anas Ketum Partai Demokrat. Tempo.co"][/caption]

***


Artikel ini berdasar dari kicauan pada akun twitter saya yang sepenuhnya menyorot  tentang sosok seorang politisi muda bertalenta hebat dengan menggunakan kaca mata politik, bukan pada aspek hukum yang sedang dijalaninnya. anak muda itu Anas Urbaningrum mantan Ketum Partai Demokrat.


Pagi ini dinding twitter saya masih disesaki kicauan soal langkah yang diambil oleh partai Demokrat dan partai Golkar yang sama-sama menyelenggarakan Rapat Pimpinan Nasional untuk menentukan arah politik kedua partai tersebut menjelang pemilu presiden yang pendaftaran capres-cawapres telah dimulai sejak kemarin tanggal 18 hingga tanggal 20 Mei besok


Yang paling menarik perhatian masyarakat tweet pagi ini adalah berita tentang partai demokrat yang belum juga mengambil keputusan apakah mengabil opsi; berkoalisi, membentuk poros baru, atau bersikap netral. Opsi yang terakhir ini yang paling mungkin diambil oleh partai demokrat menurut masyarakat twitter berdasarkan analisa masing-masing tweeps pagi ini. analisa itu berbanding lurus dengan informasi banyak dilansir oleh media-media sejak semalam hingga pagi ini.  berikut salah satu pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono yang saya kutip dari media pagi ini. 


"JAKARTA,  TRIBUN - Rapat Pimpinan Nasional Partai Demokrat di Hotel Sultan Jakarta, Minggu (18/5) malam, memutuskan untuk bersikap netral dalam Pemilihan Presiden 9 Juli mendatang."Dengan keputusan itu, Demokrat juga membuka peluang untuk beroposisi terhadap pemerintahan mendatang. Jika Partai Demokrat tidak di pemerintahan, justru Partai Demokrat dapat melaksanakan pembenahan diri pada partai seraya mendengar kritik dan masukan dari masyarakat," kata Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dalam konferensi pers usai penyelenggaraan Rapimnas."


Kutipan dari Jabar Tribun New diatas bertajuk SBY: Demokrat Siap Beroposisi.  dari situ pendapat saya kemudian adalah, partai demokrat memilih untuk bersikap netral dan tidak berpihak pada salah satu kubu capres, lebih dikarenakan bahwa dalam konvensi capres yang mereka gelar partai ini gagal menemukan sosok yang tepat untuk di usung sebagai capres pada pemilu kali ini. SBY tidak menemukan baik dari dalam internal pengurus partai demokrat maupun peserta konvensi yang kira-kira sekaliber dirinya.  atau paling tidak mendekati elektabilitas capres dari kubu PDIP dan Gerindra sehingga layak diusung sebagai capres dan membentuk poros baru.


Kemudian pernyataan SBY tentang anjloknya perolehan suara Partai Demokrat pada Pilcaleg baru-baru ini. disebabkan banyaknya kader partai yang terlibat kasus korupsi. bagi saya pernyataan itu memberi sebuah nutrisi berandai-andai . beberapa pendapat yang bersifat "andai" menyerang pikiran saya. diantaranya:


1. Saya melihat secara terang benderang bahwa di internal partai demokrat, tidak ada satupun kader sekaliber atau mendekati sosok SBY selain Anas Urbaningrum


2. Gimana suasana kebatinan Anas demil melihat keputusan rapimnas partai yang pernah dinahkodainya itu


3. Ini yang paling liar.  mungkinkah SBY memikirkan juga merindukan sosok Anas Urbaningrum?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun