Mohon tunggu...
noto bongso
noto bongso Mohon Tunggu... -

Mari Kita Jujur walaupun itu sulit paling tidak kita menghargai orang yang jujur dan berharap seperti itu. Mudah-mudahan kejujuran itu memperbaiki diri kita dan lebih luas lagi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mendikbud (harus mundur) terkait video sex anak SMP?

28 Oktober 2013   09:35 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:56 614
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Tulisan ini saya buat terus terang untuk mendapat masukan dari para kompasianer tentang video sex anak SMP di jakarta yang ramai diberitakan di media akhir-akhir ini. Apakah Mendikbud harus mundur terkait munculnya video yang menggemparkan ini? Cerita yang beredar di media masih simpang siur. Dari keterangan salah satu orang tua pelaku adegan mengatakan bahwa mereka melakukan adegan ini karena terpaksa akibat adanya ancaman dari teman-temannya. KPAI dalam hal ini Bung Aris Merdeka S mengemukakan di media bahwa ada campur tangan (ancaman) dari siswa-siswa berpengaruh di sekolah tersebut agar mereka melakukan adegan itu. Kalau  benar tentu ini harus digali lebih dalam apa penyebabnya. Apakah sekolah harus bertanggung jawab? Karena ada informasi yang mengatakan bahwa kejadian tersebut berlangsung dalam kelas dan siang hari. Bagaimana sampai pihak sekolah tidak tahu kejadian ini. Perlu ditelusuri lebih jauh.

Lalu apa hubungannya denga mendikbud harus mundur? Kalau benar bahwa mereka melakukan adegan tidak senonoh itu atas ancaman dari rekan-rekannya tentu kita harus prihatin, karena perploncoan masih terjadi di sekolah dan sekolah cenderung tidak dapat mengatasi hal ini dan terkesan membiarkan. Lho kok membiarkan? dari mana pemikirannya? Sekarang kita lihat setiap permulaan ajaran baru terutama di SMP dan SMU. Kita pasti tau bahwa anak-anak baru harus mengikuti masa orientasi dimana mereka disuruh berdandan atau menggunakan benda yang aneh-aneh. Contohnya bagi yang perempuan disuruh mengepang rambutnya dengan pita yang ditentukan baik warna pita maupun jumlah kepangnya. Bagi yang laki-laki disuruh mengenakan topi dari bola plastik. Mereka juga diwajibkan membawa tas dari karung terigu dan hal-hal aneh lain (tiap sekolah berbeda) yang tidak jelas tujuannya apa. Hal tersebut tentu membuat para orang tua menjadi kelimpungan untuk ikut mencari barang-barang aneh tersebut. Belum lagi dalam acara orientasi tersebut para senior mereka berlaku bak jagoan yang bebas membentak kepada para siswa dan siswi baru tersebut. Banyak kejadian fatal yang menyebabkan kematian terhadap para siswa tersebut karena perilaku senior yang kelewat batas dengan memukul atau bahkan menyiksa para juniornya.

Kejadian tewasnya para siswa baru tersebut tidak membuat pihak sekolah dan kementerian pendidikan menghentikan acara orientasi tersebut. Mereka beralasan itu hanya kasuistis saja. Mungkin siswa yang meninggal itu memang membawa sakit bawaan dll. Tapi sebenarnya kita harus jeli melihat permasalahan ini. Apa perlunya sih masa orientasi itu? Apakah kalau seandainya tidak diadakan maka rangkaian pendidikan sekolah akan terganggu? Apakah para siswa akan malas belajar karena tidak memiliki mental baja dan semangat juang? Apa hubungannya antara masa orientasi dan semangat juang? Tidak ada menurut saya. Justru masa orientasi ini tidak berguna dan hanya menyebabkan dendam di antara siswa. Bayangkan mereka harus menuruti kemauan para senior yang mungkin saja mereka juga melampiaskan dendam mereka pada juniornya karena mereka juga diperlakukan demikian saat mereka menjadi siswa baru.

Terus apa hubungannya dengan judul tulisan di atas? Tentu kita tahu bahwa komandan pendidikan kita itu adalah mendikbud. Kalau benar video sex anak SMP itu dilakukan atas ancaman para seniornya akibat (dipeliharanya) perploncoan di sekolah tentu mendikbud tidak boleh lepas tangan. Mendikbud harus segera mengeluarkan edaran yang meminta sekolah untuk menghentikan kegiatan masa orientasi siswa baru karena terindikasi menimbulkan perploncoan di sekolah seraya segera mengundurkan diri sebagai rasa bertanggung jawab.

Akhirnya mohon kiranya teman-teman kompasianer memberikan masukan apakah mendikbud harus mundur atas kejadian ini?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun