Mohon tunggu...
noto bongso
noto bongso Mohon Tunggu... -

Mari Kita Jujur walaupun itu sulit paling tidak kita menghargai orang yang jujur dan berharap seperti itu. Mudah-mudahan kejujuran itu memperbaiki diri kita dan lebih luas lagi

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Tidak Ada Kata Terlambat Mengganti RD

31 Oktober 2013   10:00 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:47 684
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://stat.ks.kidsklik.com/statics/images/smilies/icon_smile.gif

Tentu tidak ada kata yang pas kecuali kekecewaan untuk diucapkan ketika menonton pertandingan Timnas U-23 melawan Timor Leste tadi malam. Tidak hanya terhadap hasil pertandingan kita kecewa tetapi performa timnas secara keseluruhan memang jelek. Para pemain memang kelihatan lebih ngotot tapi terlihat tanpa pola yang jelas. Mereka masih kelihatan sangat terburu-buru dan tidak dapat menguasai bola lebih lama dan sabar menyusun serangan. Berikut ini saya tampilkan beberapa komentar dari rekan-rekan kompasiana yang mengomentari artikel tentang hasil pertandingan tadi malam

1.Dewa Mabuk : Coba cek skuad timnas u23, hitung pemain Arema+CsVise+SAD+PBR (Bakrie Brother’s) ada berapa? anda bisa simpulkan!! Ini timnas atau……?
Emprit U-22 di Riau tahun 2012 lalu, jauh lebih menjanjikan ketimbang tim ini. Saat itu tanpa pemain ISLl. “Indonesia bermain seperti tim2 Amerika Selatan”. Alcantara masih kebayang dihajar ‘Emprit U22′ di Riau
.

Memang saya paham apa yang menjadi kejengkelan rekan dewa mabuk ini. U-22 yang berlaga di Riau silam memang bermain ciamik, lebih berenergi dan menghibur dengan permainan pendek merapat. Terlepas dari hasil akhir yang akhirnya kita gagal lolos kualifikasi tetapi permainan mereka mampu member harapan, walaupun dengan status timnas digembosi. Coba bandingkan saja dengan timnas u-23 yang bermain monoton dan tanpa pola padahal pelatih telah diberi hak penuh untuk mengambil pemain dan tidak ada yang menggembosi timnas.

2.Koko tole : namanya jg uji coba, msh mencari format terbaik bagi sebuah tim

Mas koko tole masih memiliki harapan terhadap tim ini dan melihat hasil uji coba melawan timor leste masih menjadi evaluasi terhadap tim ini. Tapi menurut saya sudah lama tim ini dipersiapkan tapi kok masih mencari format terus. Belum cukup ?

3.Ridone Aone : Sempet Nonton Dari Menit 86,,cuma Nyang Saya Liat pemain Timor leste Sebenarnya Tidak Begitu istimewa Untuk Menahan Seri Timnas,hanya saja pemain Timor Leste Punya Semangat Membela Negara…

Saya setuju dengan Mas Rido Aone, Timor leste yang semalam bermain bukan tim istimewa, jika Timnas semalam bermain dengan pola yang jelas tentu hasilnya akan lain.

4.Ldlawnas : Hheeeeee……
Gw bangga sama tim ini, mending diimbangi Timor Leste di level U23 daripada imbang lawan Laos di level senior. Klo aku bilang sich, Hadeuhh…

Semua rakyat Indonesia juga bangga dengan tim ini tapi dari sudut mana kita memandang kebanggaan itu. Kalau kebanggaan karena mereka mau membela Negara ini ya kita semua pasti sepakat.  Tapi kalau melihat cara bermain dan hasil polesan pelatih maka kita perlu mengesampingkan rasa bangga itu seraya memberikan kritik agar permainan timnas terus dibenahi. Itu lebih bijak

5.David Nistelrooy : PECAT RD HARGA MATI!!!

Kejengkelan rekan David Nistelrooy sudah memuncak dengan meminta RD segera dipecat. Emosional? Bisa ya bisa juga tidak. Mari melihat sisi baiknya jika RD dipecat. Melihat para pemain U-23 semalam bermain kita bisa melihat bahwa tim ini tidak memiliki keyakinan untuk memenangkan pertandingan. Kenapa? Kita tahu mereka jarang menang, kalaupun menang dengan hasil tidak meyakinkan. Apalagi hasil uji coba melawan Persibat-Batang, tim yang mungkin kita baru mendengarnya, mereka takluk 1-2.  Rentetan hasil ini jelas membuat mental bertanding mereka bermasalah. Bayangkan melawan tim yang kualitasnya dipertanyakan saja mereka keok apalagi melawan tim-tim tangguh macam Thailand, Malaysia dan Vietnam. Thailand U-23 saat melawan Barcelona bertanding sangat aktraktif dengan penguasaan bola cukup tinggi. Saya tidak bisa membayangkan apabila timnas-U-23 kita berhadapan dengan mereka dengan membawa mental bertanding yang sedang bermasalah.

Dari sini kita bisa melihat bahwa perlu sosok pelatih yang mampu mengangkat mental bertanding pemain. Gelaran Seagames tinggal 1 bulan lagi kalau kita tetap menggantungkan harapan pada Om RD tentu sudah sewajarnya kita khawatir. Pemain-pun saya rasa sudah tidak memiliki kepercayaan kepada sang pelatih ini. Kita sebenarnya disuruh bermain dengan pola apa sih? Mungkin pertanyaan ini yang ada dalam benak para pemain saat ini. Jadi mengganti Om RD adalah pilihan bijak menurut saya agar mental bertanding pemain tidak runtuh.

Mengganti RD dengan Indra Syafrie adalah pilihan bijak. Hasil Piala AFF U-19 dan Kualifikasi Piala Asia kemarin akan cukup memberikan para pemain percaya. Mental bertanding para pemain akan kembali, dan sudah barang tentu jajaran pelatih akan didampingi para analis pertandingan yang handal seperti yang sudah dijalani timnas U-19 kemarin. Jadi saran untuk PSSI dan BTN, jangan ragu untuk mengganti Om RD sekarang juga jika tidak ingin Indonesia gagal di penyisihan grup seagames Myanmar nanti.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun