Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Song Wencong, Bapak Jet Tempur Generasi Baru Tiongkok dan Kisah Lahirnya Jet Tempur J-10

9 Juli 2017   10:33 Diperbarui: 9 Juli 2017   21:14 2242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dari : Chinese Military Aviation+Key Publishing Ltd Aviation Forums

Ini adalah kisah sebuah negara yang pemimpin politiknya mempunyai komitmen politik yang kuat  untuk memajukan nusa dan bangsanya, yang didukung anak bangsa yang patriotik dan berdedikasi serta siap melakukan mengorbanan kepentingan dirinya dalam mengejar harkat dan derajat bangsanya melalui pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Meskipun keadaan negara dalam keadaan serba kekurangan dan miskin.

Song Wencong () seorang designer pesawat dan profesor ilmu alam yang terkenal di dunia aviasi, namun jarang diketahui di masyarakat Indonesia. Lahir pada Maret 26,1930 di Dali, Provinsi Yunnan.

Song Wencong, pada 22 Maret 2016 waktu setempat 13:10 setelah dirawat sekian waktu atas penyakit tuanya akhirnya wafat di Rumah Sakit Beijing, pada usia 86 tahun. Selama hidupnya diabdikan untuk pengembangan dunia penerbangan bangsanya, patriotik, berhasil dengan mengembangan jet tempur generasi ke-3  J-10, yang menjadi pencapaian lompatan pembangunan industri penerbangan dan sangat penting untuk modernisasi alutsista penerbangan Tiongkok. Diproklamirkan sebagai Bapak Jet Tempur Generasi Baru Tiongkok.

Pada masa kecilnya telah mengalami masa perubahan dan gejolak di negerinya. Pada tahun 1937 selama Perang Peralawan Tiongkok terhadap invasi Jepang, ketika ia berumur 7 tahun sering berlindung di bunker serangan udara.

Song menuturkan: "Saat dengar bunyi tanda bahaya udara, ketika pesawat tempur Tiongkok dikalahkan oleh pesawat tempur Jepang. AU-Tiongkok tidak mempunyai kekuatan untuk melawan rivalnya dan ngibrit, maka sejak itu ia masih teringat akan pepatah kuno Tiongkok: Jika tertinggalan maka akan terus terpukul lebih parah."

Tidak ada yang menyangka pada saat itu, sirene tanda bahaya serangan udara akan menabur benih motivasi yang nantinya akan membawa Song Wencong memperkuat kekuatan pertahanan udara Tiongkok di kemudian hari. Dan menjadikan sisa hidupnya tidak terlepas dari kegiatan pesawat terbang.

Setelah perang delapan tahun melawan Jepang, RRT berdiri pada tahun 1949. Pada tahun 1959, ia lulus dari departemen teknik angkatan udara dari Akademi Teknik Militer Harbin, dan ditugaskan untuk bekerja di Shenyang Aircraft Factory sebagai pemimpin kelompok tata letak umum (general layout). pada tahun 1961, ia mulai bekerja di Shenyang Aircraft Design & Research Institute. dari tahun 1970 sampai akhir hayatnya, ia telah bekerja di Chengdu Aircraft Design & Research Institute sebagai direktur tata letak umum dan departemen penelitian aerodinamis, wakil direktur dan kemudian kepala desainer lembaga ini.

.

Song Wencong telah mendedikasikan dirinya untuk mendesain pesawat terbang pada akhir tahun lima puluhan, abad ke-20. Dia terlibat dalam pekerjaan untuk pesawat berbeda seperti Dongfeng 113, J-7, J-8, J-9. Sebagai chief disainer, dia bertanggung jawab atas pengembangan J-7III, J-7IIIA dan pesawat tipe baru. Professor Song adalah salah satu pendiri pesawat tempur taktis dan demonstrasi teknik serta kelompok tata letak aerodinamis. Dia telah meletakkan dasar yang kokoh untuk wilayah itu dan melatih banyak tenaga teknis.

Pada tahun 1960, bertanggung jawab untuk analisis operasi tempur dan pemilihan tata letak (layout) Jet tempur tahun 1962 hingga selesai. Demonstrasi T & T, tata letak aerodinamika dan skema disain umum J-8 terpenuhi. Prestasi ini merupakan kontribusi yang signifikan terhadap pembangunan J-8.

Pada tahun 1970an, Prof. Song memprakarsai dan mengorganisir penelitian ini dalam tata letak canard(sayap bebak) interval pendek, melakukan banyak tes terowongan angin, analisis perhitungan dan demonstrasi skema umum.  Malakukan penelitian tata letak untuk tingkat internasional yang terbaru, dia memimpin institut tersebut membuat persiapan yang signifikan untuk pengembangan jet tempur generasi ketiga (Gen-3).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun